BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Oceania, adalah pulau- pulau kecil yang ada di Pasifik. Diantaranya
adalah: Solomon, Samo, Marshall, Kaledonia Baru, Mariana, Fiji, Van wafu, papua
nugini,mariana. Sedangkan untuk negar- Negara yang ada di oseania adalah Australia,
Silandia baru, Samoa( amerika), Christmaas island, Fiji, Polynesia(prancis), Guam,
Kepulauan marshall, Micronesia, Nauru, Kepulauan mariana dan Papua new guinea.
Negara-negara
kecil itu mengalami dekolonialisasi (pelepasan dari penjajahan) pada tahun 70
dan 80-an. Namun setelah merdeka Negara-negara kecil itu tidak mampu berkembang
dengan baik sehingga mengalami keterbelakangan. Ini disebabkan karena
perkembangan teknologi dan SDM sangat buruk, padahal mereka mempunyai SDA yang
cukup melimpah. Mereka masih mengharap bantuan dari Negara-negara maju, seperti
RRC, Jepang, Amerika, Rusia.
Tindakan
yang dilakukan oleh Negara-negara maju di Oceania adalah melakukan pembinaan
untuk memajukan Negara-negara kecil itu. Cara yang digunakan adalah
mendatangkan ahli-ahli mereka untuk bekerja di sana dan mengajari orang-orang
sana supaya bisa mengelola teknologi sendiri. Selain itu mereka juga mendidik
orang-orang Oceania ke Luar negeri dan dikembalikan ke asalnya untuk membangun
negaranya.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
kondisi fisiografis Oseania yang di tinjau dari
- letak, luas dan
batas
- kondisi geologis
- iklim
- flora dan fauna
- kenampakan alam
b. Bagaimanakah
kondisi social ekonominya yang meliputi
- Jumlah dan kepadatan
penduduk
- Kegiatan
perekonomian penduduk
- Pemerintahan
c. Bagaimanakah hubungan bilateral
Negara- Negara di kawasan Oseania dengan benua- benua lain?
1.3. Tujuan dan Mafaat
a. Dapat
mengetahui kondisi fisiografis Oseania.
b. Dapat mengetahui kondisi sosial ekonomi oseania.
c. Dapat mengetahui hubungan bilateral Negara-
Negara di kawasan Oseania dengan benua- benua lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Kajian Teori
Orang eropa pertama yang menemukan samudra
pasifik adalah orang spanyol vasco Nunez de Balboa(1513) dan menamakan
samudra ini laut selatan, karena ia memandangnya dari arah tanah genting
panama. Orang yang menamakan samudra pasifik adalah Ferdinand mangellan(1521), yang
menemukan kepulauan ladrone (kepulauan mariana). Penemu- penemu pertama kawasan
pasifik kebanyakan adalah orang spayol dan mereka ini yang membuat kawasan ini
lebih dikenal dunia. Alvaro de mandana de neyra(1568) menemukan kepulauan
Solomon, pada tahun 1595 menemukan kepulauan marquesas dan kepulauan santa
cruz. Pedro fernandes de quiros menemukan Tahiti dan Vanuatu bagian
utara(1606).
Oseania (Bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah
geografis atau geopolitis yang terdiri atas sejumlah kepulauan yang
berada di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan
benua dengan luas area daratannya terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua
setelah Antartika. Dalam
artian sempit (yang pertama kali didefinisikan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), oseania meliputi polinesia(termasuk
silandia baru) melanisia( termasuk dari Maluku sampai nugini dan mikronesia.
Sedangkan dalam artian luas maka Oseania
juga meliputi Australia dan Indonesia bagian
timur namun jarang memasukkan jepang dan kepulauan aleut dalam kelompok
oseania. Sebagian besar dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau
yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang memiliki perbatasan
darat, kedua-duanya dengan Indonesia.
Negara-negara di Oseania mempunyai
kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka
dan telah mendapatkan pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan
keadaan mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran,
sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Kepulauan Pasifik biasanya dibagi menjadi
tiga subkawasan: Melanesia (mela awalan, yang berarti gelap atau hitam, mengacu
pada kulit gelap orang Melanesia banyak), Mikronesia (mikro awalan, yang
berarti kecil, mengacu pada ukuran kecil pulau Mikronesia dan atol), dan
Polinesia (awalan poli, yang berarti banyak, mengacu pada banyak pulau
Polinesia).
Melanesia membentang di 5600 km (3500-mi) busur di lepas pantai utara dan timur Australia. Dari barat laut ke tenggara, Melanesia termasuk Nugini, terletak tepat di utara Australia, Kepulauan Bismarck, milik Papua New Guinea, kepulauan kecil di Papua Nugini; Kepulauan Solomon, beberapa di antaranya milik Papua Nugini tetapi sebagian besar yang bagian dari bangsa Kepulauan Solomon, pulau banyak dari Vanuatu bangsa, pulau Kaledonia Baru dan Dependensi, sebuah wilayah Prancis, dan Kepulauan Fiji (sebuah negara kepulauan dikenal sebagai Fiji).
Melanesia membentang di 5600 km (3500-mi) busur di lepas pantai utara dan timur Australia. Dari barat laut ke tenggara, Melanesia termasuk Nugini, terletak tepat di utara Australia, Kepulauan Bismarck, milik Papua New Guinea, kepulauan kecil di Papua Nugini; Kepulauan Solomon, beberapa di antaranya milik Papua Nugini tetapi sebagian besar yang bagian dari bangsa Kepulauan Solomon, pulau banyak dari Vanuatu bangsa, pulau Kaledonia Baru dan Dependensi, sebuah wilayah Prancis, dan Kepulauan Fiji (sebuah negara kepulauan dikenal sebagai Fiji).
Pulau-pulau kecil dan pulau karang
Mikronesia tersebar luas di seluruh utara luas Melanesia dan timur Asia.. Pulau
Mikronesia adalah sangat kecil sehingga total luas lahan mereka hanya 3240 km
persegi (1250 sq mi). Bahkan di antara pulau-pulau kecil Oseania-yaitu, Oseania
termasuk Nugini, Selandia Baru, dan Hawaii-Mikronesia membuat naik hanya 3,6
persen dari total lahan massa.
Polinesia, berbaring di tengah dan selatan
Pasifik, mencakup luas segitiga yang membentang timur dari Melanesia dan
Mikronesia. Polinesia lebih besar dari kedua Melanesia dan Mikronesia gabungan.
Ujung barat daya dari segitiga Polinesia bangsa Selandia Baru, berbohong
tenggara dari Australia dan jauh di selatan tropis of Capricorn. Ujung tenggara
adalah Pulau Paskah, bagian dari Chili terletak tepat di selatan tropis of
Capricorn tiga-perempat dari jarak dari Australia ke Amerika Selatan. Ujung
barat laut segitiga adalah Hawaii, mengangkangi tropis of Cancer tengah-tengah
antara Amerika Utara dan Asia. Ketiga tips, bagaimanapun, adalah outlier:
Sebagian besar Polinesia bergerombol di timur Melanesia selatan khatulistiwa.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Kondisi Fisiografis Oseania
3.1.1 Letak,
Luas dan Batas
Oseania adalah suatu kawasan luas di
samudra pasifik, terletak antara pantai tenggara asia dan pantai barat benua
amerika, terdiri dari sejumlah pulau yang tersebar mulai dari 47° LS sampai 30° LU dan dari 150° BT hingga
110° BB.
Luas Oseania yaitu 8.480.355
. Batas wilayah ini adalah kepulauan
hawai sebelah utara, pulau paskah di sebelah timur, silandia baru di sebelah
selatan dan papua nugini di sebelah barat.
3.1.2 Kondisi
Geologis
Oseania, secara geologis yang ecozone termuda. Sementara ecozones lain meliputi massa
tanah lama kontinental atau fragmen benua, Oseania sebagian besar terdiri dari
vulkanik pulau yang tinggi dan atol Karang yang muncul dari laut di zaman geologis
terakhir, banyak dari mereka di Pleistosen .
Mereka
diciptakan baik oleh hotspot vulkanisme, atau sebagai busur pulau didorong keatas oleh tabrakan dan subduksi dari lempeng tektonik. Pulau –
pulau kecil bekisar dari pulau, laut dan karang tumpukan atol kepulau- pukau
pegunungan besar seperti hawai dan Fiji.
3.1.3 Iklim
Karena pulau dikawasan ini kecil- kecil
sehingga wilayah ini mendapat iklim samudra tanpa suhu ekstrim, yang tampak
jelas terutama pada gugus pulau tropis seperti tonga Fiji, Samoa, kepulauan
cook, Vanuatu dan kepulauan salomon, dimana suhu sepanjang tahun bekisar antara
24° C sampai 29° C. kawasan Oseania berada pada daerah angin mati, yakni daerah
yang arus anginnya berada antara dua sistem angin: searah jarum jam di belahan
bumi utara dan berlawanan dengan jarum jam di belahan bumi selatan.
Curah hujan diberbagai pulau tidak sama,
Pulu-pulau karang yang rendah cenderung menerima curah hujan yang lebih sedikit,
sedangkan di pulau- pulau vulkanis yang tinggi curah hujan tahunan melebihi
5.000 milimeter/tahun, suatu hal biasa dilereng- lereng yang menampung embusan
angin. Angin siklon tropis kadang-kadang berembus ke utara atau keselatan,
kearah lintang geografis beriklim sedang dan dapat menurunkan hujan lebat
kedaerah- daerah seperti pesisir timur silandia baru.
3.1.4
Flora dan Fauna
Hutan hujan tropis merupakan ciri kas
dikebanyakan pulau vulkanis yang tinggi seperti kepulauan Solomon, Vanuatu,
Fiji Samoa, kepulauan cook dan kepulauan kermadec. Dikawasan ini sering terjadi
perbedaan besar antara lereng- lereng yang menghap angin dan yang membelakangi
angin bersifat kering, dengan vegetasi sabana yang terdiri dari rumput, semak
dan pohon- pohon yang tumbuh disana sini.perbedaan ini Nampak jelas di viti
levu(viji), dimana penduduk sering membakar tetumbuhan, terutama dizona barat
laut yang keadaannya kering.
Banyak sepesies tanaman yang ada di oseania berasal dari papua nugini yang
berimigrasi pada zaman purba, atau pindah dari pulau satu kepulau lain yang
dengan bantuan burung. Sepesies lain seperti kelapa dan bakau diduga hanyut
melintasi samudra, sedangkan beberapa spesies lain berkaitan dengan tumbuh-
tumbuhan antartika, dan bermigrasi dari kutub selatan sebelum tergenang oleh
lapisan es. Di oseania tumbuh- tumbuhan ini sehingga kini banyk pulau spesies
tanaman yang khas.
Kekayaan laut oseania yang sangat
berarti bagi penduduk yang menghuni lebih dari 30.000 pulau yang bertebaran
dikawasan ini. Di kawasan laut tersebut terdapat ikan-ikan yang mempunyai niali
komersial tinggi, kemudian juga terdapat ikan paus,hiu, ikan pedang dan lain
sebagainya. Diperairan yang lebih dangkal seperti laguna dan tepi pantai karang
tedapat , kepiting, udang, lobster, remis kerang, keong laut, belut laut,
penyu, cumi-cumi dan ikan- ikan kecil yang banyak jenisnya.
Mamalia berkantung (marsupilami) banyak
terdapat dipulau irian, misalnya bandikut, malabi, kanguru pohon dan possum
terbang. Mamalia lainnya tikus dan kelelawar. Sedangkan hewan piaraan seperti
kucing, anjing, sapi, babi, dan domba di bawa para pendatang. Buaya terdapat di
oseania barat. Sedangakan dibeberapa pulau lepas pantai selandia baru terdapat
sejenis reptile yang dinamakan tautai merupakan kadal purba.
3.1.5
Kenampakan Alam
Morfologi permukaan daratan oseania
bervariasi, terutama tampak diantara pulau- pulau yang tergabung dalam
kepulauan. Baik pulau berpegunungan maupun pulau karang umumnya mempunyai
terumbu karang di wilayah lepas pantai nya. Selain pulau karang, pulau- pulau
dikawasan ini ada yang bersifat vulkanis, seperti di tonga, Fiji dan Samoa.
Di pasifik tengah dan timur kegiatan
vulkanis tersebut hanya tampak di kelompok- kelompok pulau terpencil seperti
hawai, kepulauan Galapagos dan kepuauan paskah. Secara keseluruhan pulau- pulau
dikawasan oseania berada pada zona gempa bumi.
3.2.
Kondisi Sosial Ekonomi
3.2.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Populasi Oseania adalah sekitar 32 juta jiwa. sekitar 75% dari populasi ini tinggal di
kota-kota (perkotaan), sementara hanya 25% tinggal di daerah pedesaan.
Luas
(km²) |
Populasi
(perkiraan 1 Juli 2008) |
Kepadatan
Penduduk
(per km²) |
|||
7,686,850
|
22,028,000
|
2.7
|
AU
|
||
268,680
|
4,108,037
|
14.5
|
NZ
|
||
Teritori Eksternal Australia
|
|||||
199
|
|||||
135
|
1,493
|
3.5
|
CX
|
||
14
|
632
|
45.1
|
CC
|
||
3
|
|||||
372
|
|||||
35
|
1,866
|
53.3
|
NF
|
||
18,270
|
856,346
|
46.9
|
FJ
|
||
19,060
|
240,390
|
12.6
|
NC
|
||
462,840
|
5,172,033
|
11.2
|
PG
|
||
28,450
|
494,786
|
17.4
|
SB
|
||
12,200
|
240,000
|
19.7
|
VU
|
||
702
|
135,869
|
193.5
|
FM
|
||
549
|
160,796
|
292.9
|
GU
|
||
811
|
96,335
|
118.8
|
KI
|
||
181
|
73,630
|
406.8
|
MH
|
||
21
|
12,329
|
587.1
|
NR
|
||
477
|
77,311
|
162.1
|
MP
|
||
458
|
19,409
|
42.4
|
PW
|
||
2
|
12
|
UM
|
|||
199
|
68,688
|
345.2
|
AS
|
||
240
|
20,811
|
86.7
|
CK
|
||
163.6
|
3,791
|
23.1
|
CL
|
||
3,961
|
257,847
|
61.9
|
PF
|
||
28,311
|
1,283,388
|
72.8
|
US
|
||
260
|
2,134
|
8.2
|
NU
|
||
5
|
47
|
10
|
PN
|
||
2,944
|
179,000
|
63.2
|
WS
|
||
10
|
1,431
|
143.1
|
TK
|
||
748
|
106,137
|
141.9
|
TO
|
||
26
|
11,146
|
428.7
|
TV
|
||
274
|
15,585
|
56.9
|
WF
|
||
Total
|
8,536,716
|
35,669,267
|
4.2
|
||
Total tanpa daratan Australia
|
849,866
|
13,641,267
|
16.1
|
3.2.2
Kegiatan Perekonomian Penduduk
Pada umumnya perekonomian oseania
bersifat agraris. Pertanian merupakan perekonomian utama, dan ekspor utama
kenegara- Negara lain adalah hasil pertanian. Sebagian wilayah mengekspor hasil
tambang sebagai bahan mentah. Wilayah oseania memiliki banyak ragam sistem
pertanian dan hasil produksi. Budidaya perkebunan komersial( kopra, nanas, gula
dan coklat) di kembangkan diberbagai pulau, seperti hawai dengan tebu dan nanas
sebagai komoditi pertanian utama. Akan tetapi kebanyakan pulau, pertanian
terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Pertanian-
pertanian kecil ini umumnya hanya menghasilkan kelapa dan talas, jeruk dan
pisang di budidayakan di kepulauan cook dan pisang di Fiji. Sebagian besar
hasilnya diekspor kesilandia baru, tetapi oleh karena jarak sebagai masalah
maka produksi sering kali mendapat subsidi pemerintah.
Kawasan oseania kaya akan sumber tambang
, namun penambangan yang dilakukan masih terbatas. Fiji menghasilkan emas,
kepulauan boungainville menghasilkan tembaga, dan nikel serta krom dihasil dari
kaledoni baru. Pulau Nauru menghasilkan fosfat. Industry tambang ini merupakan
sumber utama dan satu- satunya kegiatan perekonomian di nauro.
Setelah perang dunia kedua berakhir,
sejumlah Negara banyak banyak melakukan diserfikasi kegiatan ekonomi. Negar-
Negara yang dahulu hanya mengandalkan pertanian yang terbatas dan pertambangan
mulai mengembangkan tanaman- tanaman baru dan industri. Salah satu industri
yang dikembangkan dan makin memiliki arti penting bagi perekonomian banyak
Negara oseania adalah industry pariwisata antara lain terdapat di polinesia
prancis, hawai, silandia baru dan marian utara.
Jenis transportasi yang penting
dikawasan oseania adalah transortasi laut dan udara. Diantara pulau-pulau
kawasan oseania sendiri, sarana transportasi tidak begitu berkembang, kecuali
Australia dan silandia baru karena ke dua Negara ini sudah menjadi Negara maju.
3.2.3 Pemerintahan
Kawasan oseania terdiri dari Negara- Negara dengan beragam bentuk
pemeritahan yang tidak terlepas sejarah terbentuknya Negara tersebut. Sejumlah negara
telah merdeka dan memiliki pemerintahan sendiri, diantaranya Fiji, papua nugini
dan Vanuatu. Beberapa Negara yang dahulu dijajah inggris menjadi anggota,
merdeka dalam kelompok persemakmuran inggris yakni kepulauan Solomon, Tuvalu,
Nauru, tonga, kepulauan piteairn dan Kiribati. Wilayah ini memiliki
pemerintahan sendiri, namun kedudukan kepala Negara tetapberada ditangan ratu
inggris yang diwakili pemeritahan otonom, dan secara administrative masih
dipengaruhi oleh Negara lain. Silandia baru misalnya, memiliki niue dan
kepulauan tokela ameika serikat menjadikan hawai sebagai Negara bagian.
Kepulauan mariar kepulauan Carolina dan kepulauan marshall adalah wilayah
perwalian PBB yang di perintah oleh amerika serikat.
Walaupun secara formal wilayah- wilayah di oseania memiliki kepala
pemerintahan, namun peran pemimpin tradisional masih tetap dianggap penting
bagi banyak kawasan terutama pedesaan. Bagi warga desa, kepala desa mempunyai
peran yang berarti terutama dalam menangani masalah- masalah local yang
dianggap penting.
Perbedaan sistem pemerintahan, bahasa resmi dan jalur perdagangan
merupakan akibat dari kepentingan serta pengaruh eropa dan amerika serikat, dan
kemudian membawa akibat yang mendalam bagi penduduk pribumi dikawasan oseania.
2.3
Hubungan Bilateral Negara- Negara Di Kawasan Oseania dengan Indonesia
a. Indonesia – Fiji
1.
Kerjasama dan Hubungan Politik
Sejak pembukaan KBRI Suva, Pemerintah Fiji berupaya
serius memajukan hubungan bilateral dengan Indonesia. Hal ini terlihat dari
interaksi dengan pejabat pemerintahan dan anggota parlemen serta kalangan
akademisi dan masyarakat.
Pemerintah Fiji selalu mendukung integritas NKRI
dalam setiap agenda pertemuan Pasific Islands Forum (PIF) yang membahas
mengenai masalah Papua dan mendukung penuh dalam keikutsertaan RI sebagai mitra
wicara PIF.
2.
Kerjasama Ekonomi,
Perdagangan dan Investasi
Hubungan perdagangan RI-Fiji telah berjalan baik,
namun masih menggunakan negara ketiga sebagai perantara perdagangan. Hubungan
perdagangan ini terjadi melalui kontak orang-orang keturunan India di kedua
negara. Walaupun nominalnya tidak terlalu besar dibanding ekspor Indonesia ke
negara lain, namun telah terjadi kenaikan yang signifikan.
Beberapa komoditi Indonesia dalam jumlah kecil
terdapat di pasaran Fiji, antara lain barang-barang elektronik, perkakas
rumah tangga, suku cadang kendaraan bermotor, produk kaca, bahan material
perumahan (kayu dan pagar kawat), indomie, kopi dalam kemasan gelas, makanan
kecil, sabun dll.
Setelah dibukanya KBRI di Suva, banyak pengusaha
setempat menghubungi pihak KBRI yang bermaksud untuk mengadakan pembelian/impor
barang dari Indonesia selain barang-barang tersebut diatas juga seperti,
berbagai minuman ringan, ban, suku cadang kendaraan dan lain-lain.
3.
Kerjasama Sosial Budaya dan
Pariwisata
Sejak tahun 2003 Indonesia telah memberikan Beasiswa
Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada negara-negara Pasifik termasuk Fiji.
Hingga tahun 2007 jumlah penerima beasiswa yang berasal dari Fiji berjumlah 13
orang.
Di bidang pendidikan, Indonesia telah memberikan
beasiswa berupa Beasiswa Dharmasiswa kepada beberapa warga negara Fiji untuk
menempuh jenjang pendidikan Strata-1. Sejak
tahun 1982/1983 Indonesia memberikan bantuan teknik kepada Fiji dalam rangka
Program bantuan Kerjasama Teknik antar Negara Berkembang (KTNB) yaitu
memberikan pelatihan dan pendidikan di bidang pertanian, peternakan, konstruksi,
dan media.
Disamping itu, Indonesia juga telah memberikan
beasiswa dalam kerangka Southwest Pacific Dialogue dan Gerakan Non-Blok. Dalam
kerangka bilateral, Indonesia telah memberikan bantuan pelatihan pertanian ke
Fiji dengan pengiriman 3 (tiga) tenaga ahli untuk budi daya padi di Fiji. Pemri
juga memberikan bantuan 10 traktor tangan yang diserahkan kepada Pemerintah
Fiji dalam kesempatan kunjungan kerja Menteri Pertanian Indonesia, Dr. Bungaran
Saragih ke Fiji dan Vanuatu bulan April 2004.
Kerjasama di bidang pariwisata diawali dengan adanya
pertemuan Menteri Pariwisata Indonesia dan Menteri Pariwisata Fiji dalam
pertemuan PATA 2003 di Bali. Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut Nota
Kesepakatan Kerjasama Pariwisata RI-Fiji telah ditandatangani Menlu kedua
negara di sela-sela pelaksanaan Sidang ke-62 UNESCAP di Jakarta tanggal 11
April 2006.
b.
Indonesia
- Samoa
1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Dengan orientasi kebijakan luar negeri untuk lebih
melihat Asia (Look North Policy), Samoa terus berupaya menjalin hubungan yang
saling menguntungkan dengan negara-negara yang selama ini dinilai berpotensi
secara ekonomi-politis, seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Indonesia.
Dalam rangka upaya saling dukung di berbagai forum
internasional, Pemerintah Samoa telah beberapa kali memberikan dukungannya atas
pencalonan Indonesia, antara lain sebagai anggota Dewan HAM PBB periode tahun
2007-2010; sebagai anggota Kategori C Dewan IMO pada pemilihan tahun 2005.
2. Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan
Investasi
Di bidang ekonomi, hubungan yang telah terbina
adalah dalam rangka kerjasama teknik antar negara berkembang (KTNB). Setiap
tahun Indonesia menawarkan beasiswa untuk pelatihan di bidang-bidang pertanian,
kebudayaan, penyiaran, pembangunan sosial dan pembangunan desa.
Meskipun volume perdagangan bilateral masih relatif
kecil, namun potensi pasar Samoa cukup berpeluang untuk menyerap produk ekspor
Indonesia seperti barang-barang kebutuhan pokok rumah tangga, bahan makanan,
tekstil, sepatu, dan mebel.
c.
Indonesia
- Kaledonia baru
Perwakilan RI di Kaledonia Baru merupakan Perwakilan
RI dalam wilayah akreditasi Republik Perancis dan secara resmi dibuka pada tanggal
15 Mei 1951. Perwakilan RI di Kaledonia Baru didirikan dalam rangka pelaksanaan
polugri Indonesia di kawasan Pasifik, di samping untuk pembinaan masyarakat
Indonesia yang merupakan 3,2% jumlah penduduk Kaledonia Baru secara
keseluruhan.
1.
Kerjasama dan Hubungan Politik
Pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri RI di
kawasan Pasifik Selatan antara lain menjadikan Kaledonia Baru sebagai pintu
terdepan bagi pelaksanaan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara kawasan
Pasifik Selatan.
2.
Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi
Misi polugri RI di
kawasan Pasifik Selatan antara lain menjadikan Kaledonia Baru sebagai sebagai
pintu gerbang akses barang-barang komoditi Indonesia dengan negara-negara di
kawasan Pasifik Selatan.
3.
Kerjasama
Sosial Budaya dan Pariwisata
Hubungan
Indonesia-Kaledonia Baru secara tidak resmi telah
terjadi sejak kedatangan orang-orang Indonesia (suku Jawa) di
Kaledonia Baru pada tahun 1896 untuk dipekerjakan sebagai buruh tambang nikel
dan perkebunan.
Dalam rangka
mempererat hubungan dengan masyarakat setempat, maka Konsulat Jenderal RI di
Noumea setiap tahun menyelenggarakan berbagai kursus yang meliputi kursus
Bahasa Indonesia, kursus Tari (Tari Bali dan Jawa) dan Musik tradisional
Indonesia (Gamelan dan Angklung), bimbingan rohani, dan kesegaran jasmani
berupa pencak silat dan senam. Kursus-kursus tersebut diikuti oleh masyarakat
Indonesia dan masyarakat setempat.
d. Indonesia - Palau
Republik
Palau merupakan salah satu wilayah rangkapan KBRI Manila. Komunike Bersama
tentang Pembukaan Hubungan Diplomatik RI- Palau dilakukan oleh di Dubes
RI di Manila, Prof. Dr. Irzan Tandjung dan Dubes Palau di Manila, Ramon
Rechebei, pada 6 Juli 2007.
Di Palau juga terdapat sekitar 200 WNI yang sebagian merupakan ABK penangkap ikan, dan pekerja kontrak (umumnya 2 tahun) di sektor pariwisata. Depdag RI mencatat bahwa pada tahun 2008 nilai perdagangan RI-Palau sebesar US$ 73,8 ribu yang merupakan nilai total ekspor RI (tidak tercatat adanya impor dari Palau).
Di Palau juga terdapat sekitar 200 WNI yang sebagian merupakan ABK penangkap ikan, dan pekerja kontrak (umumnya 2 tahun) di sektor pariwisata. Depdag RI mencatat bahwa pada tahun 2008 nilai perdagangan RI-Palau sebesar US$ 73,8 ribu yang merupakan nilai total ekspor RI (tidak tercatat adanya impor dari Palau).
e. Indonesia - Silandia baru
Hubungan
diplomatik Indonesia – Selandia Baru telah terjalin sejak 1958. Selaku dua
negara demokrasi, Indonesia dan Selandia Baru memiliki dasar hubungan yang
kokoh.
Hubungan
bilateral kedua negara diawali dengan kerjasama di bidang pendidikan pada akhir
tahun 1950-an, yaitu dengan dilaksanakannya pendidikan bahasa Inggris bagi
guru-guru bahasa Inggris di bawah kerangka Colombo Plan. Selandia Baru turut
mengirimkan bantuan dana, barang dan personil militer untuk penanganan bencana
tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, serta turut berpartisipasi pula dalam KTT
Penanggulangan Tsunami bulan Januari 2005 di Jakarta.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik.
Indonesia dan Selandia memiliki mekanisme
konsultasi bilateral rutin dalam wadah Joint Ministerial Commission (JMC).
Pertemuan JMC yang pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2007, sementara JMC
II diselenggarakan pada 8 – 10 Agustus 2009 di Wellington. Pertemuan JMC yang
membahas kerjasama kedua negara di berbagai, yang diharapkan dapat memperkuat
hubungan kedua negara baik pada tataran pemerintah maupun masyarakat. Sebelum
terbentuk JMC, forum kerjasama bilateral yang dimiliki oleh kedua negara adalah
Joint Commission on Economic and Trade Relations pada tingkat pejabat
tinggi yang dibentuk pada tahun 1996.
2. Kerjasama Ekonomi,
Perdagangan dan Investasi
Hubungan dan kerjasama ekonomi bilateral Selandia
Baru - Indonesia didasarkan pada beberapa landasan kerjasama seperti :
Persetujuan Dagang yang ditandatangani tanggal 19 September 1978 di Wellington;
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, 25 Maret 1987 di Wellington; Sidang
Pertama Komisi Bersama Februari 1998 di Jakarta;Persetujuan Hubungan Udara,
ditandatangani 27 Mei 1998 di Wellington.
Total nilai perdagangan RI – Selandia Baru dalam 5
tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan peningkatan sebesar 30,98%. Pada tahun
2009 (Jan-Apr) total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru sebesar US$ 305,3
juta.
Dalam perdagangan bilateral, Indonesia merupakan
negara tujuan ekspor ke-8 setelah Australia, Amerika Serikat, Jepang, China,
Inggris, Korsel dan Taiwan. Sedangkan, Indonesia berada pada urutan ke-13
negara pengimpor di bawah Australia, China, Amerika Serikat, Jepang, Singapura,
Jerman, Korsel, Malaysia, Thailand, Inggris, Italia dan Taiwan. Impor Selandia
Baru dari Indonesia masih didominasi oleh minyak bumi dan produk turunannya,
batubara serta produk kertas. Sedangkan, ekspor Selbar ke Indonesia masih
didominasi oleh dairy products dan daging.
3. Kerjasama Sosial Budaya dan
Pariwisata
Indonesia dan Selandia Baru bersama-sama dengan
Australia dan Filipina merupakan negara-negara co-sponsor penyelenggaraan the Third
Asia-Pacific Regional Interfaith Dialogue di Waitangi, Selandia Baru, 29-31
Mei 2007.
Selandia Baru merupakan tuan rumah dari pertemuan Alliance
of Civilization High Level Symposium yang diselenggarakan di Auckland
tanggal 23-24 Mei 2007. Pada pertemuan tersebut, Delegasi RI dipimpin oleh
Penasihat Presiden Ali Alatas mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selandia Baru telah meluncurkan Moslem Youth
Leaders Exchange Program dengan mengundang cendekiawan muda Muslim dari
Indonesia untuk melakukan speaking tour ke Selandia Baru. Program ini telah
berlangsung sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 tiga cendekiawan Muslim dari
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta telah berkunjung ke
Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Di lain pihak,
Selandia Baru telah mengirimkan seorang pakar interfaith untuk membantu
mengembangkan kurikulum di Center for Religious and Cross Cultural Studies,
Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini merupakan implementasi kesepakatan
kerjasama antara Victoria University dan UIN Syarief Hidayatullah dan UGM yang
ditandatangani pada saat kunjungan PM Helen Clark ke Indonesia Juli 2007.
Pada tanggal 27-31 Juli 2008, Indonesia telah
menyelenggarakan Asia Pacific Interfaith Youth Camp (APIFYC) di Surabaya
yang melibatkan para pemuda dan pemudi lintas agama di Asia Pasifik. Dalam
kaitan ini, Selandia Baru telah mengirimkan 2 peserta.
Pada tanggal 22 Oktober – 1 November 2008,
Departemen Luar Negeri telah menyelenggarakan Journalist Visit Program (JVP)
yang merupakan program tahunan guna memperkenalkan Indonesia kepada para
wartawan dari negara-negara peserta. Untuk kegiatan JVP tahun ini, terdapat
satu peserta dari Selandia Baru yaitu Paul Smith (harian New Zealand Herald).
f. Indonesia - Papua new gini
Indonesia dan PNG mulai menjalin hubungan konsuler
pada tahun 1973 dan kemudian ditingkatkan menjadi hubungan diplomatik segera
setelah PNG mendapatkan kemerdekaan dari Australia pada tanggal 16 September
1975.
Hubungan RI-PNG dalam tiga dekade (35 tahun)
secara umum berjalan sangat baik. Sebagai negara yang memiliki perbatasan
langsung dengan Indonesia, PNG merupakan negara yang sangat strategis bagi
kepentingan Indonesia di wilayah Asia Pasifik. Sejak dibukanya hubungan
diplomatik, hubungan bilateral kedua negara sangat baik, dan hal tersebut
terlihat dengan banyaknya pertemuan yang dilaksanakan.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Pemerintah PNG merupakan negara yang berpengaruh di
wilayah Pasifik dan mendukung integras NKRI di dunia internasional maupun
regional. Dukungan PNG terhadap integritas wilayah Indonesia telah ditunjukkan
pada forum-forum internasional seperti di PBB dan pada organisasi regional
seperti Pacific Island Forum (PIF), Melanesian Spearhead Group (MSG), dan
SwPD.
2. Kerjasama
Ekonomi, Perdagangan dan Investasi
Indonesia menikmati surplus dalam neraca perdagangan
dengan PNG, khususnya melalui perdagangan tradisional di wilayah perbatasan
RI-PNG, Skouw-Wutung.
Dalam bidang investasi, para pelaku bisnis di
Indonesia masih kurang mengetahui iklim investasi, perlindungan investasi asing
serta bidang-bidang penanaman investasi di PNG. Saat ini, konsep Memorandum of
Understanding di bidang penghindaran pajak berganda telah diparaf, menunggu
ditandatangani oleh kedua pemerintah.
g. Indonesia - Tonga
Hubungan diplomatik antara Indonesia-Tonga dibuka
pada tahun 1994 dengan penandatanganan “Komitmen Bersama” yang dilakukan
masing-masing oleh Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Inggris dan Komisaris Tinggi
Tonga di London pada tanggal 27 Mei 1994. Hubungan tersebut diselenggarakan
pada tingkat Kedutaan Besar dengan perangkapan. Perwakilan RI untuk Kerajaan
Tonga dirangkap oleh KBRI Wellington, sedangkan perwakilan Tonga untuk RI
dirangkap oleh Komisariat Tinggi Tonga di London. Duta Besar RI yang pertama
untuk kerajaan Tonga (berkedudukan di Wellington) adalah Tengku Dahlia
Soemolang (November 1995 – Juli 1997).
1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan bilateral yang masih relatif baru ini
semakin diusahakan untuk dikembangkan, baik di bidang-bidang politik, ekonomi,
maupun sosial budaya. Kunjungan pejabat-pejabat pemerintah kedua negara telah
mulai berlangsung. Gubernur Reserve Bank Tonga pada bulan Februari 1998
mengunjungi Bali dalam rangka menghadiri South East Asia Central Banks
Association (SEACB).
2. Kerjasama Ekonomi,
Perdagangan dan Investasi
Volume
perdagangan bilateral relatif masih kecil, antara lain dikarenakanbelah pihak
belum sepenuhnya menggali potensi pasar, di samping hambatan geografis dan
tarif impor yang tinggi. Sesungguhnya potensi pasar Tonga tampak cukup
berpeluang menyerap produk ekspor Indonesia, seperti bahan kebutuhan pokok
rumah tangga, bahan makanan, tekstil, sepatu, mebel dan bahan-bahan konstruksi.
Di
bidang ekonomi, hubungan yang telah terbina masih terbatas pada kerjasama
teknik antar negara berkembang (KTNB) sejak tahun 1995. Tonga telah mengirimkan
pesertanya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di bidang pertanian, keluarga
berencana, pengendalian erosi, dan lain-lain.
3.
Kerjasama
Sosial Budaya dan Pariwisata
Dalam rangka meningkatkan hubungan antar masyarakat
kedua negara (people-to-people-contact), Pemerintah Indonesia secara rutin
menawarkan beasiswa Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada masyarakat
Tonga untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia. Tercatat sampai tahun 2007
Pemrintah telah memberikan BSBI kepada 7 WN Tonga. Selain itu, Pemerintah
Indonesia juga mengundang Tonga untuk berpartisipasi dalam berbagai pelatihan
internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia dalam kerangka keminteraan
negara berkembang.
h. Indonesia - Kepulauan Marshalla
Republik Marshall Islands merupakan salah satu
wilayah rangkapan KBRI Manila. Sejauh ini hubungan RI-Marshall Islands
berlangsung dalam konteks kerjasama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik
yakni dalam mekanisme Pacific Islands Forum (PIF). Berdasarkan catatan Depdag
RI, perdagangan RI-RMI pada 2008 mencapai US$16,6 juta, dengan surplus sebesar
US$ 16,3 juta bagi RMI (Indonesia mengalami defisit). Selama Januari-April
2009, tercatat total perdagngan sebesar US$ 0,279 juta, dengan surplus sebesar
US$ 0,213 juta bagi RMI.
i. Indonesia - Vanuatu
Indonesia adalah salah satu negara yang pertama kali
mengakui kemerdekaan Vanuatu. Hubungan diplomatik RI-Vanuatu dimulai sejak
tahun 1995 melalui persetujuan yang ditandatangani Menlu RI, Ali Alatas dan
Perdana Menteri Vanuatu saat itu, Maxime Korman di Jakarta tanggal 10 Juli 1995
di Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri tanggal 10 Juli
1996, Vanuatu ditetapkan sebagai wilayah kerja rangkapan KBRI Canberra.
Sementara itu, Vanuatu menunjuk Wakil Tetapnya di PBB untuk mewakili Vanuatu di
Indonesia.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan
bilateral kedua negara memiliki landasan yang cukup kuat dengan penandatanganan
Joint Communique on the Occasion of the Visit of the Foreign Minister of the
Republic of Vanuatu to Indonesia oleh Menlu RI dan Menlu Vanuatu, Moana
Carcasses Kalosil di Jakarta 9 Maret 2004. Joint Communique tersebut
antara lain memuat komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan dan
kerjasama berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan
non-interferensi pada urusan dalam negeri masing-masing. Dalam communique tersebut
kedua belah pihak menekankan pentingnya pendekatan komprehensif untuk
menyelesaikan masalah Papua melalui dialog dan melaksanakan otonomi khusus
dalam kerangka NKRI.
2. Kerjasama Ekonomi,
Perdagangan dan Investasi
Walaupun volume perdagangan RI-Vanuatu masih relatif
kecil, namun sejak 2005 nilai perdagangan selalu mengalami kenaikan dengan
surplus di pihak Indonesia. Beberapa produk Indonesia yang banyak diekspor ke
Indonesia adalah produk rumah tangga, makanan, minuman, plastik, karet, kulit,
baju dan elektronik. Sementara Indonesia pernah mengimpor produk-produk dari
Vanuatu seperti tugboat dan sapi.
3. Kerjasama Sosial Budaya dan
Pariwisata
Dalam rangka meningkatkan hubungan yang saling
menguntungkan, Indonesia telah menawarkan program pendidikan dan pelatihan bagi
negara-negara Pasifik Barat Daya berupa Beasiswa Seni dan Budaya, kunjungan
wartawan, pelatihan diplomatik, beasiswa bergelar (Kemitraan Negara-Negara
Berkembang) dan juga beasiswa tidak bergelar (Dharmasiswa). Selama ini, Vanautu
telah berpartisipasi pada berbagai program pendidikan dan pelatihan tersebut.
Vanuatu juga telah memanfaatkan pelatihan yang ditawarkan Indonesia dalam kerangka
South-South Cooperation, termasuk didalamnya pelatihan kredit
mikro (micro finance).
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Oceania
adalah bagian luas di Samudera Pasifik yang terbentuk dari Hawai sammpai New
Zaeland dan dari Nugini sampai Pulau Paskah. Oceania terbagi dalam tiga daerah
besar kebudayaan yaitu; Melanisia di barat daya, Micronesia di barat laut dan
Polinesia di timur.
Oseania sebagian
besar terdiri dari vulkanik pulau yang tinggi dan Atol Karang yang muncul dari laut.
Karena pulau dikawasan ini kecil- kecil sehingga wilayah ini mendapat iklim
samudra tanpa suhu ekstrim. Hutan hujan tropis merupakan ciri kas dikebanyakan
pulau vulkanis yang tinggi, sabana yang erdiri dari rumput,semak dan
pohon-pohon.
Kemudian untuk faunanya karena oseania merupkan
wilayah lautan kebanyakan yang hidup di laut terdapat ikan-ikan yang mempunyai
niali komersial tinggi, kemudian juga terdapat ikan paus,hiu, ikan pedang dan
lain sebagainya. Diperairan yang lebih dangkal seperti laguna dan tepi pantai
karang tedapat, kepiting, udang, lobster, remis kerang, keong laut, belut laut,
penyu, cumi-cumi dan ikan- ikan kecil yang banyak jenisnya. Sedangkan untuk
daratannya terdapat hewan seperti hewan berkantung, reptil dan hewan mamalia
lainya.
Pada umumnya perekonomian oseania bersifat agraris.
Pertanian merupakan perekonomian utama, dan ekspor utama kenegara- Negara lain
adalah hasil pertanian. Sebagian wilayah mengekspor hasil tambang sebagai bahan
mentah. Kawasan oseania terdiri
dari Negara- Negara dengan beragam bentuk pemeritahan yang tidak terlepas
sejarah terbentuknya Negara tersebut. Sejumlah negara telah merdeka dan
memiliki pemerintahan sendiri. Indonesia melakukan hubungan bilateral dengan
oseania dalam bidang politik, ekonomi perdagangan investasi, social budaya dan
pariwisata.
DAFTAR
PUSTAKA
Halimatus sakdiyah, siti. 2008. Geografi Regional Dunia. Malang. Ditjen
Dikti Depkes
http://en.wikipedia.org/wiki/Oceania_ecozone
Akses 18:49 11Oktober 2011
http://tarampapam.blogspot.com/2011/01/oceania.htm Akses 11:34 15 oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar