Sabtu, 12 Mei 2012

Geo Reg Dunia _ Oseania


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Oceania, adalah pulau- pulau kecil yang ada di Pasifik. Diantaranya adalah: Solomon, Samo, Marshall, Kaledonia Baru, Mariana, Fiji, Van wafu, papua nugini,mariana. Sedangkan untuk negar- Negara yang ada di oseania adalah Australia, Silandia baru, Samoa( amerika), Christmaas island, Fiji, Polynesia(prancis), Guam, Kepulauan marshall, Micronesia, Nauru, Kepulauan mariana dan Papua new guinea.
Negara-negara kecil itu mengalami dekolonialisasi (pelepasan dari penjajahan) pada tahun 70 dan 80-an. Namun setelah merdeka Negara-negara kecil itu tidak mampu berkembang dengan baik sehingga mengalami keterbelakangan. Ini disebabkan karena perkembangan teknologi dan SDM sangat buruk, padahal mereka mempunyai SDA yang cukup melimpah. Mereka masih mengharap bantuan dari Negara-negara maju, seperti RRC, Jepang, Amerika, Rusia.
Tindakan yang dilakukan oleh Negara-negara maju di Oceania adalah melakukan pembinaan untuk memajukan Negara-negara kecil itu. Cara yang digunakan adalah mendatangkan ahli-ahli mereka untuk bekerja di sana dan mengajari orang-orang sana supaya bisa mengelola teknologi sendiri. Selain itu mereka juga mendidik orang-orang Oceania ke Luar negeri dan dikembalikan ke asalnya untuk membangun negaranya.
1.2.  Rumusan Masalah
           a. Bagaimanakah kondisi fisiografis Oseania yang di tinjau dari
-    letak, luas dan batas
-    kondisi geologis
-    iklim
-    flora dan fauna
-    kenampakan alam
           b. Bagaimanakah kondisi social ekonominya yang meliputi
-    Jumlah dan kepadatan penduduk
-    Kegiatan perekonomian penduduk
-    Pemerintahan
c. Bagaimanakah hubungan bilateral Negara- Negara di kawasan Oseania dengan benua- benua lain?
1.3.  Tujuan dan Mafaat
            a. Dapat mengetahui kondisi fisiografis Oseania.
b. Dapat mengetahui kondisi sosial ekonomi oseania.
c. Dapat mengetahui hubungan bilateral Negara- Negara di kawasan Oseania dengan benua- benua lain.
 BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Teori
Orang eropa pertama yang menemukan samudra pasifik adalah orang spanyol vasco Nunez de Balboa(1513) dan menamakan samudra ini laut selatan, karena ia memandangnya dari arah tanah genting panama. Orang yang menamakan samudra pasifik adalah Ferdinand mangellan(1521), yang menemukan kepulauan ladrone (kepulauan mariana). Penemu- penemu pertama kawasan pasifik kebanyakan adalah orang spayol dan mereka ini yang membuat kawasan ini lebih dikenal dunia. Alvaro de mandana de neyra(1568) menemukan kepulauan Solomon, pada tahun 1595 menemukan kepulauan marquesas dan kepulauan santa cruz. Pedro fernandes de quiros menemukan Tahiti dan Vanuatu bagian utara(1606).
Oseania (Bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri atas sejumlah kepulauan yang berada di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan benua dengan luas area daratannya terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua setelah Antartika. Dalam artian sempit (yang pertama kali didefinisikan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), oseania meliputi polinesia(termasuk silandia baru) melanisia( termasuk dari Maluku sampai nugini dan mikronesia.
Sedangkan dalam artian luas maka Oseania juga meliputi Australia dan Indonesia bagian timur namun jarang memasukkan jepang dan kepulauan aleut dalam kelompok oseania. Sebagian besar dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang memiliki perbatasan darat, kedua-duanya dengan Indonesia.
Negara-negara di Oseania mempunyai kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka dan telah mendapatkan pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan keadaan mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Kepulauan Pasifik biasanya dibagi menjadi tiga subkawasan: Melanesia (mela awalan, yang berarti gelap atau hitam, mengacu pada kulit gelap orang Melanesia banyak), Mikronesia (mikro awalan, yang berarti kecil, mengacu pada ukuran kecil pulau Mikronesia dan atol), dan Polinesia (awalan poli, yang berarti banyak, mengacu pada banyak pulau Polinesia).
Melanesia membentang di 5600 km (3500-mi) busur di lepas pantai utara dan timur Australia. Dari barat laut ke tenggara, Melanesia termasuk Nugini, terletak tepat di utara Australia, Kepulauan Bismarck, milik Papua New Guinea, kepulauan kecil di Papua Nugini; Kepulauan Solomon, beberapa di antaranya milik Papua Nugini tetapi sebagian besar yang bagian dari bangsa Kepulauan Solomon, pulau banyak dari Vanuatu bangsa, pulau Kaledonia Baru dan Dependensi, sebuah wilayah Prancis, dan Kepulauan Fiji (sebuah negara kepulauan dikenal sebagai Fiji).
Pulau-pulau kecil dan pulau karang Mikronesia tersebar luas di seluruh utara luas Melanesia dan timur Asia.. Pulau Mikronesia adalah sangat kecil sehingga total luas lahan mereka hanya 3240 km persegi (1250 sq mi). Bahkan di antara pulau-pulau kecil Oseania-yaitu, Oseania termasuk Nugini, Selandia Baru, dan Hawaii-Mikronesia membuat naik hanya 3,6 persen dari total lahan massa.
Polinesia, berbaring di tengah dan selatan Pasifik, mencakup luas segitiga yang membentang timur dari Melanesia dan Mikronesia. Polinesia lebih besar dari kedua Melanesia dan Mikronesia gabungan. Ujung barat daya dari segitiga Polinesia bangsa Selandia Baru, berbohong tenggara dari Australia dan jauh di selatan tropis of Capricorn. Ujung tenggara adalah Pulau Paskah, bagian dari Chili terletak tepat di selatan tropis of Capricorn tiga-perempat dari jarak dari Australia ke Amerika Selatan. Ujung barat laut segitiga adalah Hawaii, mengangkangi tropis of Cancer tengah-tengah antara Amerika Utara dan Asia. Ketiga tips, bagaimanapun, adalah outlier: Sebagian besar Polinesia bergerombol di timur Melanesia selatan khatulistiwa.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1.   Kondisi Fisiografis Oseania
3.1.1  Letak, Luas dan Batas
Oseania adalah suatu kawasan luas di samudra pasifik, terletak antara pantai tenggara asia dan pantai barat benua amerika, terdiri dari sejumlah pulau yang tersebar mulai dari 47° LS sampai 30° LU dan dari 150° BT hingga 110° BB.
Luas Oseania yaitu 8.480.355 . Batas wilayah ini adalah kepulauan hawai sebelah utara, pulau paskah di sebelah timur, silandia baru di sebelah selatan dan papua nugini di sebelah barat.
3.1.2  Kondisi Geologis
Oseania, secara geologis yang ecozone termuda. Sementara ecozones lain meliputi massa tanah lama kontinental atau fragmen benua, Oseania sebagian besar terdiri dari vulkanik pulau yang tinggi dan atol Karang yang muncul dari laut di zaman geologis terakhir, banyak dari mereka di Pleistosen . 
Mereka diciptakan baik oleh hotspot vulkanisme, atau sebagai busur pulau didorong keatas oleh tabrakan dan subduksi dari lempeng tektonik. Pulau – pulau kecil bekisar dari pulau, laut dan karang tumpukan atol kepulau- pukau pegunungan besar seperti hawai dan Fiji.
3.1.3 Iklim
Karena pulau dikawasan ini kecil- kecil sehingga wilayah ini mendapat iklim samudra tanpa suhu ekstrim, yang tampak jelas terutama pada gugus pulau tropis seperti tonga Fiji, Samoa, kepulauan cook, Vanuatu dan kepulauan salomon, dimana suhu sepanjang tahun bekisar antara 24° C sampai 29° C. kawasan Oseania berada pada daerah angin mati, yakni daerah yang arus anginnya berada antara dua sistem angin: searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan dengan jarum jam di belahan bumi selatan.
Curah hujan diberbagai pulau tidak sama, Pulu-pulau karang yang rendah cenderung menerima curah hujan yang lebih sedikit, sedangkan di pulau- pulau vulkanis yang tinggi curah hujan tahunan melebihi 5.000 milimeter/tahun, suatu hal biasa dilereng- lereng yang menampung embusan angin. Angin siklon tropis kadang-kadang berembus ke utara atau keselatan, kearah lintang geografis beriklim sedang dan dapat menurunkan hujan lebat kedaerah- daerah seperti pesisir timur silandia baru.
3.1.4 Flora dan Fauna
Hutan hujan tropis merupakan ciri kas dikebanyakan pulau vulkanis yang tinggi seperti kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji Samoa, kepulauan cook dan kepulauan kermadec. Dikawasan ini sering terjadi perbedaan besar antara lereng- lereng yang menghap angin dan yang membelakangi angin bersifat kering, dengan vegetasi sabana yang terdiri dari rumput, semak dan pohon- pohon yang tumbuh disana sini.perbedaan ini Nampak jelas di viti levu(viji), dimana penduduk sering membakar tetumbuhan, terutama dizona barat laut yang keadaannya kering.
Banyak sepesies tanaman yang  ada di oseania berasal dari papua nugini yang berimigrasi pada zaman purba, atau pindah dari pulau satu kepulau lain yang dengan bantuan burung. Sepesies lain seperti kelapa dan bakau diduga hanyut melintasi samudra, sedangkan beberapa spesies lain berkaitan dengan tumbuh- tumbuhan antartika, dan bermigrasi dari kutub selatan sebelum tergenang oleh lapisan es. Di oseania tumbuh- tumbuhan ini sehingga kini banyk pulau spesies tanaman yang khas.
Kekayaan laut oseania yang sangat berarti bagi penduduk yang menghuni lebih dari 30.000 pulau yang bertebaran dikawasan ini. Di kawasan laut tersebut terdapat ikan-ikan yang mempunyai niali komersial tinggi, kemudian juga terdapat ikan paus,hiu, ikan pedang dan lain sebagainya. Diperairan yang lebih dangkal seperti laguna dan tepi pantai karang tedapat , kepiting, udang, lobster, remis kerang, keong laut, belut laut, penyu, cumi-cumi dan ikan- ikan kecil yang banyak jenisnya.
Mamalia berkantung (marsupilami) banyak terdapat dipulau irian, misalnya bandikut, malabi, kanguru pohon dan possum terbang. Mamalia lainnya tikus dan kelelawar. Sedangkan hewan piaraan seperti kucing, anjing, sapi, babi, dan domba di bawa para pendatang. Buaya terdapat di oseania barat. Sedangakan dibeberapa pulau lepas pantai selandia baru terdapat sejenis reptile yang dinamakan tautai merupakan kadal purba.
3.1.5 Kenampakan Alam
Morfologi permukaan daratan oseania bervariasi, terutama tampak diantara pulau- pulau yang tergabung dalam kepulauan. Baik pulau berpegunungan maupun pulau karang umumnya mempunyai terumbu karang di wilayah lepas pantai nya. Selain pulau karang, pulau- pulau dikawasan ini ada yang bersifat vulkanis, seperti di tonga, Fiji dan Samoa.
Di pasifik tengah dan timur kegiatan vulkanis tersebut hanya tampak di kelompok- kelompok pulau terpencil seperti hawai, kepulauan Galapagos dan kepuauan paskah. Secara keseluruhan pulau- pulau dikawasan oseania berada pada zona gempa bumi.
 3.2. Kondisi Sosial Ekonomi
3.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Populasi Oseania adalah sekitar 32 juta jiwa. sekitar 75% dari populasi ini tinggal di kota-kota (perkotaan), sementara hanya 25% tinggal di daerah pedesaan.
Nama region dan
territoral dengan bendera
Luas
(km²)
Populasi
(perkiraan 1 Juli 2008)
Kepadatan Penduduk
(per km²)
7,686,850
22,028,000
2.7
AU
268,680
4,108,037
14.5
NZ
Teritori Eksternal Australia
199




135
1,493
3.5
CX
14
632
45.1
CC
3




372




35
1,866
53.3
NF
 Fiji
18,270
856,346
46.9
FJ
19,060
240,390
12.6
NC
462,840
5,172,033
11.2
PG
28,450
494,786
17.4
SB
12,200
240,000
19.7
VU
702
135,869
193.5
FM
 Guam (AS)
549
160,796
292.9
GU
811
96,335
118.8
KI
181
73,630
406.8
MH
21
12,329
587.1
Yaren (de facto)
NR
477
77,311
162.1
MP
458
19,409
42.4
PW
 Pulau Wake (AS)
2
12

UM
 Samoa Amerika (AS)
199
68,688
345.2
AS
 Kepulauan Cook (Selandia Baru)
240
20,811
86.7
CK
163.6
3,791
23.1
CL
 Polinesia Perancis (Perancis)
3,961
257,847
61.9
PF
 Hawaii (AS)
28,311
1,283,388
72.8
US
 Niue (Selandia Baru)
260
2,134
8.2
NU
5
47
10
PN
2,944
179,000
63.2
WS
 Tokelau (Selandia Baru)
10
1,431
143.1
TK
748
106,137
141.9
TO
26
11,146
428.7
TV
 Wallis dan Futuna (Perancis)
274
15,585
56.9
WF
Total
8,536,716
35,669,267
4.2

Total tanpa daratan Australia
849,866
13,641,267
16.1
  3.2.2 Kegiatan Perekonomian Penduduk
Pada umumnya perekonomian oseania bersifat agraris. Pertanian merupakan perekonomian utama, dan ekspor utama kenegara- Negara lain adalah hasil pertanian. Sebagian wilayah mengekspor hasil tambang sebagai bahan mentah. Wilayah oseania memiliki banyak ragam sistem pertanian dan hasil produksi. Budidaya perkebunan komersial( kopra, nanas, gula dan coklat) di kembangkan diberbagai pulau, seperti hawai dengan tebu dan nanas sebagai komoditi pertanian utama. Akan tetapi kebanyakan pulau, pertanian terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Pertanian- pertanian kecil ini umumnya hanya menghasilkan kelapa dan talas, jeruk dan pisang di budidayakan di kepulauan cook dan pisang di Fiji. Sebagian besar hasilnya diekspor kesilandia baru, tetapi oleh karena jarak sebagai masalah maka produksi sering kali mendapat subsidi pemerintah.
Kawasan oseania kaya akan sumber tambang , namun penambangan yang dilakukan masih terbatas. Fiji menghasilkan emas, kepulauan boungainville menghasilkan tembaga, dan nikel serta krom dihasil dari kaledoni baru. Pulau Nauru menghasilkan fosfat. Industry tambang ini merupakan sumber utama dan satu- satunya kegiatan perekonomian di nauro.
Setelah perang dunia kedua berakhir, sejumlah Negara banyak banyak melakukan diserfikasi kegiatan ekonomi. Negar- Negara yang dahulu hanya mengandalkan pertanian yang terbatas dan pertambangan mulai mengembangkan tanaman- tanaman baru dan industri. Salah satu industri yang dikembangkan dan makin memiliki arti penting bagi perekonomian banyak Negara oseania adalah industry pariwisata antara lain terdapat di polinesia prancis, hawai, silandia baru dan marian utara.
Jenis transportasi yang penting dikawasan oseania adalah transortasi laut dan udara. Diantara pulau-pulau kawasan oseania sendiri, sarana transportasi tidak begitu berkembang, kecuali Australia dan silandia baru karena ke dua Negara ini sudah menjadi Negara maju.
3.2.3 Pemerintahan
Kawasan oseania terdiri dari Negara- Negara dengan beragam bentuk pemeritahan yang tidak terlepas sejarah terbentuknya Negara tersebut. Sejumlah negara telah merdeka dan memiliki pemerintahan sendiri, diantaranya Fiji, papua nugini dan Vanuatu. Beberapa Negara yang dahulu dijajah inggris menjadi anggota, merdeka dalam kelompok persemakmuran inggris yakni kepulauan Solomon, Tuvalu, Nauru, tonga, kepulauan piteairn dan Kiribati. Wilayah ini memiliki pemerintahan sendiri, namun kedudukan kepala Negara tetapberada ditangan ratu inggris yang diwakili pemeritahan otonom, dan secara administrative masih dipengaruhi oleh Negara lain. Silandia baru misalnya, memiliki niue dan kepulauan tokela ameika serikat menjadikan hawai sebagai Negara bagian. Kepulauan mariar kepulauan Carolina dan kepulauan marshall adalah wilayah perwalian PBB yang di perintah oleh amerika serikat.
Walaupun secara formal wilayah- wilayah di oseania memiliki kepala pemerintahan, namun peran pemimpin tradisional masih tetap dianggap penting bagi banyak kawasan terutama pedesaan. Bagi warga desa, kepala desa mempunyai peran yang berarti terutama dalam menangani masalah- masalah local yang dianggap penting.
Perbedaan sistem pemerintahan, bahasa resmi dan jalur perdagangan merupakan akibat dari kepentingan serta pengaruh eropa dan amerika serikat, dan kemudian membawa akibat yang mendalam bagi penduduk pribumi dikawasan oseania.
 2.3 Hubungan Bilateral Negara- Negara Di Kawasan Oseania dengan Indonesia
 a. Indonesia – Fiji 
1.   Kerjasama dan Hubungan Politik
Sejak pembukaan KBRI Suva, Pemerintah Fiji berupaya serius memajukan hubungan bilateral dengan Indonesia. Hal ini terlihat dari interaksi dengan pejabat pemerintahan dan anggota parlemen serta kalangan akademisi dan masyarakat.
Pemerintah Fiji selalu mendukung integritas NKRI dalam setiap agenda pertemuan Pasific Islands Forum (PIF) yang membahas mengenai masalah Papua dan mendukung penuh dalam keikutsertaan RI sebagai mitra wicara PIF.
2.   Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Hubungan perdagangan RI-Fiji telah berjalan baik, namun masih menggunakan negara ketiga sebagai perantara perdagangan. Hubungan perdagangan ini terjadi melalui kontak orang-orang keturunan India di kedua negara. Walaupun nominalnya tidak terlalu besar dibanding ekspor Indonesia ke negara lain, namun telah terjadi kenaikan yang signifikan.
Beberapa komoditi Indonesia dalam jumlah kecil terdapat di pasaran Fiji, antara lain  barang-barang elektronik, perkakas rumah tangga, suku cadang kendaraan bermotor, produk kaca, bahan material perumahan (kayu dan pagar kawat), indomie, kopi dalam kemasan gelas, makanan kecil, sabun dll.
Setelah dibukanya KBRI di Suva, banyak pengusaha setempat menghubungi pihak KBRI yang bermaksud untuk mengadakan pembelian/impor barang dari Indonesia selain barang-barang tersebut diatas juga seperti, berbagai minuman ringan, ban, suku cadang kendaraan dan lain-lain.
3.   Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Sejak tahun 2003 Indonesia telah memberikan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada negara-negara Pasifik termasuk Fiji. Hingga tahun 2007 jumlah penerima beasiswa yang berasal dari Fiji berjumlah 13 orang.
Di bidang pendidikan, Indonesia telah memberikan beasiswa berupa Beasiswa Dharmasiswa kepada beberapa warga negara Fiji untuk menempuh jenjang pendidikan Strata-1.  Sejak tahun 1982/1983 Indonesia memberikan bantuan teknik kepada Fiji dalam rangka Program bantuan Kerjasama Teknik antar Negara Berkembang (KTNB) yaitu memberikan pelatihan dan pendidikan di bidang pertanian, peternakan, konstruksi, dan media.
Disamping itu, Indonesia juga telah memberikan beasiswa dalam kerangka Southwest Pacific Dialogue dan Gerakan Non-Blok. Dalam kerangka bilateral, Indonesia telah memberikan bantuan pelatihan pertanian ke Fiji dengan pengiriman 3 (tiga) tenaga ahli untuk budi daya padi di Fiji. Pemri juga memberikan bantuan 10 traktor tangan yang diserahkan kepada Pemerintah Fiji dalam kesempatan kunjungan kerja Menteri Pertanian Indonesia, Dr. Bungaran Saragih ke Fiji dan Vanuatu bulan April 2004.
Kerjasama di bidang pariwisata diawali dengan adanya pertemuan Menteri Pariwisata Indonesia dan Menteri Pariwisata Fiji dalam pertemuan PATA 2003 di Bali. Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut Nota Kesepakatan Kerjasama Pariwisata RI-Fiji telah ditandatangani Menlu kedua negara di sela-sela pelaksanaan Sidang ke-62 UNESCAP di Jakarta tanggal 11 April 2006.
            b.   Indonesia - Samoa
1.   Kerjasama dan Hubungan Politik
Dengan orientasi kebijakan luar negeri untuk lebih melihat Asia (Look North Policy), Samoa terus berupaya menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara yang selama ini dinilai berpotensi secara ekonomi-politis, seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Indonesia.
Dalam rangka upaya saling dukung di berbagai forum internasional, Pemerintah Samoa telah beberapa kali memberikan dukungannya atas pencalonan Indonesia, antara lain sebagai anggota Dewan HAM PBB periode tahun 2007-2010; sebagai anggota Kategori C Dewan IMO pada pemilihan tahun 2005.
2.   Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi
Di bidang ekonomi, hubungan yang telah terbina adalah dalam rangka kerjasama teknik antar negara berkembang (KTNB). Setiap tahun Indonesia menawarkan beasiswa untuk pelatihan di bidang-bidang pertanian, kebudayaan, penyiaran, pembangunan sosial dan pembangunan desa.
Meskipun volume perdagangan bilateral masih relatif kecil, namun potensi pasar Samoa cukup berpeluang untuk menyerap produk ekspor Indonesia seperti barang-barang kebutuhan pokok rumah tangga, bahan makanan, tekstil, sepatu, dan mebel.
c.    Indonesia - Kaledonia baru
Perwakilan RI di Kaledonia Baru merupakan Perwakilan RI dalam wilayah akreditasi Republik Perancis dan secara resmi dibuka pada tanggal 15 Mei 1951. Perwakilan RI di Kaledonia Baru didirikan dalam rangka pelaksanaan polugri Indonesia di kawasan Pasifik, di samping untuk pembinaan masyarakat Indonesia yang merupakan 3,2% jumlah penduduk Kaledonia Baru secara keseluruhan.
 1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri RI di kawasan Pasifik Selatan antara lain menjadikan Kaledonia Baru sebagai pintu terdepan bagi pelaksanaan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan.
 2. Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi
Misi polugri RI di kawasan Pasifik Selatan antara lain menjadikan Kaledonia Baru sebagai sebagai pintu gerbang akses barang-barang komoditi Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
3.   Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Hubungan Indonesia-Kaledonia Baru secara  tidak  resmi  telah  terjadi  sejak kedatangan orang-orang Indonesia (suku Jawa) di Kaledonia Baru pada tahun 1896 untuk dipekerjakan sebagai buruh tambang nikel dan perkebunan.  
Dalam rangka mempererat hubungan dengan masyarakat setempat, maka Konsulat Jenderal RI di Noumea setiap tahun menyelenggarakan berbagai kursus yang meliputi kursus Bahasa Indonesia, kursus Tari  (Tari Bali dan Jawa) dan Musik tradisional Indonesia (Gamelan dan Angklung), bimbingan rohani, dan kesegaran jasmani berupa pencak silat dan senam. Kursus-kursus tersebut diikuti oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat setempat.
           d.   Indonesia - Palau
Republik Palau merupakan salah satu wilayah rangkapan KBRI Manila. Komunike Bersama tentang Pembukaan Hubungan Diplomatik RI- Palau dilakukan oleh di  Dubes RI di Manila, Prof. Dr. Irzan Tandjung dan Dubes Palau di Manila, Ramon Rechebei, pada 6 Juli 2007.
Di Palau juga terdapat sekitar 200 WNI yang sebagian merupakan ABK penangkap ikan, dan pekerja kontrak (umumnya 2 tahun) di sektor pariwisata. Depdag RI mencatat bahwa pada tahun 2008 nilai perdagangan RI-Palau sebesar US$ 73,8 ribu yang merupakan nilai total ekspor RI (tidak tercatat adanya impor dari Palau).
           e.    Indonesia - Silandia baru
Hubungan diplomatik Indonesia – Selandia Baru telah terjalin sejak 1958. Selaku dua negara demokrasi, Indonesia dan Selandia Baru memiliki dasar hubungan yang kokoh.
Hubungan bilateral kedua negara diawali dengan kerjasama di bidang pendidikan pada akhir tahun 1950-an, yaitu dengan dilaksanakannya pendidikan bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris di bawah kerangka Colombo Plan. Selandia Baru turut mengirimkan bantuan dana, barang dan personil militer untuk penanganan bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, serta turut berpartisipasi pula dalam KTT Penanggulangan Tsunami bulan Januari 2005 di Jakarta.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik.
 Indonesia dan Selandia memiliki mekanisme konsultasi bilateral rutin dalam wadah Joint Ministerial Commission (JMC). Pertemuan JMC yang pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2007, sementara JMC II diselenggarakan pada 8 – 10 Agustus 2009 di Wellington. Pertemuan JMC yang membahas kerjasama kedua negara di berbagai, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua negara baik pada tataran pemerintah maupun masyarakat. Sebelum terbentuk JMC, forum kerjasama bilateral yang dimiliki oleh kedua negara adalah Joint Commission on Economic and Trade Relations pada tingkat pejabat tinggi yang dibentuk pada tahun 1996.        
2. Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Hubungan dan kerjasama ekonomi bilateral Selandia Baru - Indonesia didasarkan pada beberapa landasan kerjasama seperti : Persetujuan Dagang yang ditandatangani tanggal 19 September 1978 di Wellington; Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, 25 Maret 1987 di Wellington; Sidang Pertama Komisi Bersama Februari 1998 di Jakarta;Persetujuan Hubungan Udara, ditandatangani 27 Mei 1998 di Wellington.
Total nilai perdagangan RI – Selandia Baru dalam 5 tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan peningkatan sebesar 30,98%. Pada tahun 2009 (Jan-Apr) total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru sebesar US$ 305,3 juta.
Dalam perdagangan bilateral, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor ke-8 setelah Australia, Amerika Serikat, Jepang, China, Inggris, Korsel dan Taiwan. Sedangkan, Indonesia berada pada urutan ke-13 negara pengimpor di bawah Australia, China, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Jerman, Korsel, Malaysia, Thailand, Inggris, Italia dan Taiwan. Impor Selandia Baru dari Indonesia masih didominasi oleh minyak bumi dan produk turunannya, batubara serta produk kertas. Sedangkan, ekspor Selbar ke Indonesia masih didominasi oleh dairy products dan daging.
3.   Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Indonesia dan Selandia Baru bersama-sama dengan Australia dan Filipina merupakan negara-negara co-sponsor penyelenggaraan the Third Asia-Pacific Regional Interfaith Dialogue di Waitangi, Selandia Baru, 29-31 Mei 2007.
Selandia Baru merupakan tuan rumah dari pertemuan Alliance of Civilization High Level Symposium yang diselenggarakan di Auckland tanggal 23-24 Mei 2007. Pada pertemuan tersebut, Delegasi RI dipimpin oleh Penasihat Presiden Ali Alatas mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selandia Baru telah meluncurkan Moslem Youth Leaders Exchange Program dengan mengundang cendekiawan muda Muslim dari Indonesia untuk melakukan speaking tour ke Selandia Baru. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 tiga cendekiawan Muslim dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta telah berkunjung ke Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Di lain pihak, Selandia Baru telah mengirimkan seorang pakar interfaith untuk membantu mengembangkan kurikulum di Center for Religious and Cross Cultural Studies, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini merupakan implementasi kesepakatan kerjasama antara Victoria University dan UIN Syarief Hidayatullah dan UGM yang ditandatangani pada saat kunjungan PM Helen Clark ke Indonesia Juli 2007.
Pada tanggal 27-31 Juli 2008, Indonesia telah menyelenggarakan Asia Pacific Interfaith Youth Camp (APIFYC) di Surabaya yang melibatkan para pemuda dan pemudi lintas agama di Asia Pasifik. Dalam kaitan ini, Selandia Baru telah mengirimkan 2 peserta.
Pada tanggal 22 Oktober – 1 November 2008, Departemen Luar Negeri telah menyelenggarakan Journalist Visit Program (JVP) yang merupakan program tahunan guna memperkenalkan Indonesia kepada para wartawan dari negara-negara peserta. Untuk kegiatan JVP tahun ini, terdapat satu peserta dari Selandia Baru yaitu Paul Smith (harian New Zealand Herald).
            f.  Indonesia - Papua new gini
Indonesia dan PNG mulai menjalin hubungan konsuler pada tahun 1973 dan kemudian ditingkatkan menjadi hubungan diplomatik segera setelah PNG mendapatkan kemerdekaan dari Australia pada tanggal 16 September 1975.
Hubungan RI-PNG  dalam tiga dekade (35 tahun) secara umum berjalan sangat baik. Sebagai negara yang memiliki perbatasan langsung dengan Indonesia, PNG merupakan negara yang sangat strategis bagi kepentingan Indonesia di wilayah Asia Pasifik. Sejak dibukanya hubungan diplomatik, hubungan bilateral kedua negara sangat baik, dan hal tersebut terlihat dengan banyaknya pertemuan yang dilaksanakan.
1. Kerjasama dan Hubungan Politik
Pemerintah PNG merupakan negara yang berpengaruh di wilayah Pasifik dan mendukung integras NKRI di dunia internasional maupun regional. Dukungan PNG terhadap integritas wilayah Indonesia telah ditunjukkan pada forum-forum internasional seperti di PBB dan pada organisasi regional seperti Pacific Island Forum (PIF), Melanesian Spearhead Group (MSG), dan SwPD.

2. Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Indonesia menikmati surplus dalam neraca perdagangan dengan PNG, khususnya melalui perdagangan tradisional di wilayah perbatasan RI-PNG, Skouw-Wutung.
Dalam bidang investasi, para pelaku bisnis di Indonesia masih kurang mengetahui iklim investasi, perlindungan investasi asing serta bidang-bidang penanaman investasi di PNG. Saat ini, konsep Memorandum of Understanding di bidang penghindaran pajak berganda telah diparaf, menunggu ditandatangani oleh kedua pemerintah.
            g.   Indonesia - Tonga
Hubungan diplomatik antara Indonesia-Tonga dibuka pada tahun 1994 dengan penandatanganan “Komitmen Bersama” yang dilakukan masing-masing oleh Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Inggris dan Komisaris Tinggi Tonga di London pada tanggal 27 Mei 1994. Hubungan tersebut diselenggarakan pada tingkat Kedutaan Besar dengan perangkapan. Perwakilan RI untuk Kerajaan Tonga dirangkap oleh KBRI Wellington, sedangkan perwakilan Tonga untuk RI dirangkap oleh Komisariat Tinggi Tonga di London. Duta Besar RI yang pertama untuk kerajaan Tonga (berkedudukan di Wellington) adalah Tengku Dahlia Soemolang (November 1995 – Juli 1997).
1.   Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan bilateral yang masih relatif baru ini semakin diusahakan untuk dikembangkan, baik di bidang-bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Kunjungan pejabat-pejabat pemerintah kedua negara telah mulai berlangsung. Gubernur Reserve Bank Tonga pada bulan Februari 1998 mengunjungi Bali dalam rangka menghadiri South East Asia Central Banks Association (SEACB).
 2.      Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Volume perdagangan bilateral relatif masih kecil, antara lain dikarenakanbelah pihak belum sepenuhnya menggali potensi pasar, di samping hambatan geografis dan tarif impor yang tinggi. Sesungguhnya potensi pasar Tonga tampak cukup berpeluang menyerap produk ekspor Indonesia, seperti bahan kebutuhan pokok rumah tangga, bahan makanan, tekstil, sepatu, mebel dan bahan-bahan konstruksi.
Di bidang ekonomi, hubungan yang telah terbina masih terbatas pada kerjasama teknik antar negara berkembang (KTNB) sejak tahun 1995. Tonga telah mengirimkan pesertanya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di bidang pertanian, keluarga berencana, pengendalian erosi, dan lain-lain.
3.   Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Dalam rangka meningkatkan hubungan antar masyarakat kedua negara (people-to-people-contact), Pemerintah Indonesia secara rutin menawarkan beasiswa Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kepada masyarakat Tonga untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia. Tercatat sampai tahun 2007 Pemrintah telah memberikan BSBI kepada 7 WN Tonga. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mengundang Tonga untuk berpartisipasi dalam berbagai pelatihan internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia dalam kerangka keminteraan negara berkembang.
           h.   Indonesia - Kepulauan Marshalla
Republik Marshall Islands merupakan salah satu wilayah rangkapan KBRI Manila. Sejauh ini hubungan RI-Marshall Islands berlangsung dalam konteks kerjasama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik yakni dalam mekanisme Pacific Islands Forum (PIF). Berdasarkan catatan Depdag RI, perdagangan RI-RMI pada 2008 mencapai US$16,6 juta, dengan surplus sebesar US$ 16,3 juta bagi RMI (Indonesia mengalami defisit). Selama Januari-April 2009, tercatat total perdagngan sebesar US$ 0,279 juta, dengan surplus sebesar US$ 0,213 juta bagi RMI. 
          i.     Indonesia - Vanuatu
Indonesia adalah salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Vanuatu. Hubungan diplomatik RI-Vanuatu dimulai sejak tahun 1995 melalui persetujuan yang ditandatangani Menlu RI, Ali Alatas dan Perdana Menteri Vanuatu saat itu, Maxime Korman di Jakarta tanggal 10 Juli 1995 di Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri tanggal 10 Juli 1996, Vanuatu ditetapkan sebagai wilayah kerja rangkapan KBRI Canberra. Sementara itu, Vanuatu menunjuk Wakil Tetapnya di PBB untuk mewakili Vanuatu di Indonesia.
1.   Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan bilateral kedua negara memiliki landasan yang cukup kuat dengan penandatanganan Joint Communique on the Occasion of the Visit of the Foreign Minister of the Republic of Vanuatu to Indonesia oleh Menlu RI dan Menlu Vanuatu, Moana Carcasses Kalosil di Jakarta 9 Maret 2004. Joint Communique tersebut antara lain memuat komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan non-interferensi pada urusan dalam negeri masing-masing. Dalam communique tersebut kedua belah pihak menekankan pentingnya pendekatan komprehensif untuk menyelesaikan masalah Papua melalui dialog dan melaksanakan otonomi khusus dalam kerangka NKRI.
2.   Kerjasama Ekonomi,  Perdagangan dan Investasi
Walaupun volume perdagangan RI-Vanuatu masih relatif kecil, namun sejak 2005 nilai perdagangan selalu mengalami kenaikan dengan surplus di pihak Indonesia. Beberapa produk Indonesia yang banyak diekspor ke Indonesia adalah produk rumah tangga, makanan, minuman, plastik, karet, kulit, baju dan elektronik. Sementara Indonesia pernah mengimpor produk-produk dari Vanuatu seperti tugboat dan sapi.
3.      Kerjasama Sosial Budaya dan Pariwisata
Dalam rangka meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan, Indonesia telah menawarkan program pendidikan dan pelatihan bagi negara-negara Pasifik Barat Daya berupa Beasiswa Seni dan Budaya, kunjungan wartawan, pelatihan diplomatik, beasiswa bergelar (Kemitraan Negara-Negara Berkembang) dan juga beasiswa tidak bergelar (Dharmasiswa). Selama ini, Vanautu telah berpartisipasi pada berbagai program pendidikan dan pelatihan tersebut. Vanuatu juga telah memanfaatkan pelatihan yang ditawarkan Indonesia dalam kerangka South-South Cooperation, termasuk didalamnya  pelatihan kredit mikro (micro finance).
 BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Oceania adalah bagian luas di Samudera Pasifik yang terbentuk dari Hawai sammpai New Zaeland dan dari Nugini sampai Pulau Paskah. Oceania terbagi dalam tiga daerah besar kebudayaan yaitu; Melanisia di barat daya, Micronesia di barat laut dan Polinesia di timur.
Oseania sebagian besar terdiri dari vulkanik pulau yang tinggi dan Atol Karang yang muncul dari laut. Karena pulau dikawasan ini kecil- kecil sehingga wilayah ini mendapat iklim samudra tanpa suhu ekstrim. Hutan hujan tropis merupakan ciri kas dikebanyakan pulau vulkanis yang tinggi, sabana yang erdiri dari rumput,semak dan pohon-pohon.
Kemudian untuk faunanya karena oseania merupkan wilayah lautan kebanyakan yang hidup di laut terdapat ikan-ikan yang mempunyai niali komersial tinggi, kemudian juga terdapat ikan paus,hiu, ikan pedang dan lain sebagainya. Diperairan yang lebih dangkal seperti laguna dan tepi pantai karang tedapat, kepiting, udang, lobster, remis kerang, keong laut, belut laut, penyu, cumi-cumi dan ikan- ikan kecil yang banyak jenisnya. Sedangkan untuk daratannya terdapat hewan seperti hewan berkantung, reptil dan hewan mamalia lainya.
Pada umumnya perekonomian oseania bersifat agraris. Pertanian merupakan perekonomian utama, dan ekspor utama kenegara- Negara lain adalah hasil pertanian. Sebagian wilayah mengekspor hasil tambang sebagai bahan mentah. Kawasan oseania terdiri dari Negara- Negara dengan beragam bentuk pemeritahan yang tidak terlepas sejarah terbentuknya Negara tersebut. Sejumlah negara telah merdeka dan memiliki pemerintahan sendiri. Indonesia melakukan hubungan bilateral dengan oseania dalam bidang politik, ekonomi perdagangan investasi, social budaya dan pariwisata.
 
DAFTAR PUSTAKA

Halimatus sakdiyah, siti. 2008. Geografi Regional Dunia. Malang. Ditjen Dikti Depkes

Tidak ada komentar: