Rabu, 19 Januari 2011

karaktristik lamongan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Sehingga bila ditinjau dalam letaknya tersebut memungkinkan terjadinya bencana alam sebagai salah satu fenomena alam dapat terjadi setiap saat, dimanapun dan kapanpun, Sehingga dapat menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Dan adanya rangkaian pegunungan kapur dapat di jadikan sebagai sumber daya alam geologi yang dapat dimanfaatkan sebagai berbagai macam bahan bangunan.

Oleh karenanya dalam makalah ini menguraikan tentang potensi sumber daya alam geologi, bencana geologi yang terjadi di Wilayah Lamongan beserta kondisi fisik dan lain sebagainya yang berada di Wilayah Lamongan.

1.2. Tujuan

Mengetahui potensi- potensi apa saja yang ada di Wilayah Lamongan di mana potensi tersebut ada yang bersifat positif dan negative, contoh potensi negative seperti bencana, dan bencana tersebut biasanya terjadi dimana. Sedangkan potensi positif seperti sumber daya alam, dan selain mengetahui potensi apa saja yang berada di Wilayah Lamongan, juga dapat mengetahui letak, kondisi hidrologi dan lain sebagainya.

1.3. Dasar Teori

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.

Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di kecamatan Lamongan, Deket, Turi,Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng,Glagah, Karangbinagun,Mantup, Sugio, Kedongpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemirimgan lahan 40% lebih.

Daerah Lamongan merupakan daerah yang sangat miskin terhadap kegiatan volkanik. Sehingga jarang sekali di temui atau bahkan tidak ada jenis batuan beku. Umumnya daerah Lamongan merupakan daerah dataran rendah dengan komposisi batuan berupa Batu pasir, Lempung, Lanau dan batuan jenis endapan lainya.

Daerah Lamongan juga mempunyai cadangan batu kapur yang cukup besar.. Selain itu lamongan juga memungkinkan terjadinya bencana geologi, yang selanjutnya di uraikan dalam makalah ini.

1.4. Hasil Kajian

Ø Letak Wilayah Lamongan

Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Bengawan Solo mengalir di bagian utara.

Ø Kondisi geografis wilayah Lamongan

Letak Geografis Kabupaten Lamongan berada pada antara 6’51’54″-7’23’06″LS dan 112’33'45" – 112’33'45" BT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebeleh utara laut jawa,

sebelah timur kabupaten gresik,

sebelah selatan kabupaten mojokerto dan jombang,

sebelah barat kabupaten jombang dan bojonegoro.

Ø Batas wilayah administratif Lamongan

Batas administratif kabupaten Lamongan adalah:

Ø Sebelah Utara perbatasan dengan laut jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik,Sebelah

Ø Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto,

Ø sebelah barat berbatasan dengan Kabupten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Ø Jenis Batuan Wilayah Lamongan

Daerah Lamongan merupakan daerah yang sangat miskin terhadap kegiatan volkanik. Sehingga jarang sekali di temui atau bahkan tidak ada jenis batuan beku. Umumnya daerah Lamongan merupakan daerah dataran rendah dengan komposisi batuan berupa Batu pasir, Lempung, Lanau dan batuan jenis endapan lainya.

Ø Potensi Sumber Daya Alam Geologi

Untuk di daerah utara potensi penambangan bahan galian terutama yang berkaitan dengan bahan tambang batu gamping beserta asosiasi-asosiasi batuannya seperti dolomit, fosfat ataupun hasil pelapukan dari batugamping tersebut berupa tanah liat/ tanah urug.

Ø Potensi Bencana Geologi

Potensi bencana yang ada pada wilayah lamongan adalah banjir dan longsor/ gerakan tanah yang pernah terjadi di daerah sambeng selatan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Letak Wilayah Lamongan

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Bengawan Solo mengalir di bagian utara.

2.2. Kondisi geografis wilayah Lamongan

Letak Geografis Kabupaten Lamongan berada pada antara 6°51'54"-7°23'06" LS dan 112°33'45" - 112°33'45" BT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebeleh utara laut jawa, sebelah timur kabupaten gresik, sebelah selatan kabupaten mojokerto dan jombang, sebelah barat kabupaten tuban dan bojonegoro. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8km² atau ±3.78% dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik yaitu:

1.   Bagian Tengah Selatan merupakan daratan rendah yang relatif   agak subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk,Lamongan, Deket, Tikung Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu.
2. Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu dengan
    kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup, Sambeng,
    Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro.
3.Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah,  Turi, Karangbinagun, Glagah. 

2.3.Batas wilayah administratif Lamongan

Batas administratif kabupaten Lamongan adalah:

Ø Sebelah Utara perbatasan dengan laut jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik,Sebelah

Ø Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto,

Ø sebelah barat berbatasan dengan Kabupten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut. Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten

Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di kecamatan Lamongan, Deket, Turi,Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng,Glagah, Karangbinagun,Mantup, Sugio, Kedongpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemirimgan lahan 40% lebih.

Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut: baku sawah (PU) 44.08 Hektar, Baku sawah tidak resmi (Non PU) 8.168,56 Hektar, sawah tadah hujan 25.407,80 Hektar, Tegalan 32.844,33 Hektar, pemukiman 12.418,89 Hektar, Tambak / kolam / waduk 3.497,72 Hektar, kawasan hutan 32.224,00 Hektar, kebun Campuran 212,00 Hektar, Rawa 1.340,00 Hektar, Tanah tandus / kritis 889,00 Hektar dan lain-lain 15.092,51 Hektar.

2.4.Hidrografi Wilayah Lamongan

Untuk Mendukung pertanian di Kabupaten Lamongan terdapat rawa/pasang surut 1.283.225 Ha, Waduk PU 34 Buah dengan volume air 50.814.549 m, pompa air PU 3 buah dengan debit 1.900 liter perdetik, total areal pengairan PU 47.915 Ha. Terdapat 167 Waduk yang dikelola oleh Desa, 1.913 pompa air milik desa di sekitar Bengawan Solo dengan luas areal mencapai 5.484 ha.

Luas Tanah sawah 2.643.315 ha terdiri dari irigasi teknis 14.685.894 ha, irigasi setengah teknik 17.515.190 dan sawah pasang surut 22.253.752 ha. Selanjutnya tanah hutan seluas 6.122.780 ha terdiri dari hutan lindung 1.479 ha, hutan produksi 6.121,78h. Keadaan Iklim Dan Curah Hujan.Kabupaten Lamongan pada umumnya beriklim Tropis dengan Tipe iklim C, Curah Hujan rata rata 3916,5 mm per tahun

2.5. Jenis Batuan Wilayah Lamongan

Daerah Lamongan merupakan daerah yang sangat miskin terhadap kegiatan volkanik. Sehingga jarang sekali di temui atau bahkan tidak ada jenis batuan beku. Umumnya daerah Lamongan merupakan daerah dataran rendah dengan komposisi batuan berupa Batu pasir, Lempung, Lanau dan batuan jenis endapan lainya.

Daerah Lamongan juga mempunyai cadangan batu kapur yang cukup besar. Di daerah Lamongan selatan terdapat pegunungan kapur yang membentang dari daerah Ngimbang ke timur hingga daerah Kecamatan Mantup. Sedangkan di daerah pesisir utara terdapat Pegunungan Kapur Utara, yang merupakan salah satu pegunungan kapur yang membentang di pesisir utara Pulau Jawa mulai dari Kabupaten Pati (Jawa Tengah) hingga Lamongan (Jawa Timur).

Banyak kalangan menyebutnya juga sebagai Pegunungan Kendeng Utara, karena letaknya yang sejajar dengan Pegunungan Kendeng yang membujur di sebelah selatannya. Juga ada yang menyebutnya sebagai Pegunungan Serayu Utara.

Pada rangkaian pegunungan ini terdapat suatu gua yang sangat menarik, yang disebut dengan gua Maharani. Gua ini mempunyai stalaktit dan stalagmite yang masih hidup. Stalagtit dan stalagmite ini masih mengalami pertumbuhan dengan kecepatan 1 cm per sepuluh tahunya.

Gua ini berjarak sekitar 500 meter dari pantai utara Jawa dan berada pada kedalaman 25 meter di bawah permukaan tanah. Gua dengan luas 2.500 m2 ini ditemukan pada 6 Agustus 1992 oleh sekelompok penambang fosfat di daerah gua tersebut.

Gua Maharani seperti gua-gua lain yang pada umumnya terbentuk pada daerah dengan batuan utama berupa batuan sedimen yakni lebih khusus lagi hanya pada tubuh batu gamping atau batuan karbonat. Jenis batuan ini memiliki kadar kalsium karbonat yang tinggi.

Secara sederhana gua ini terbentuk karena larutnya material batu gamping dan meninggalkan jejaknya berupa rongga-rongga. Rongga-rongga ini bila kemudian saling berhubungan (connected) akan berkembang melebar dan memanjang akibat berlanjutnya pelarutan dan aliran air bawah tanah hingga akan terbentuklahgua-gua.

2.6.Potensi Sumber Daya Alam Geologi

Untuk di daerah utara potensi penambangan bahan galian terutama yang berkaitan dengan bahan tambang batu gamping beserta asosiasi-asosiasi batuannya seperti dolomit, fosfat ataupun hasil pelapukan dari batugamping tersebut berupa tanah liat/ tanah urug.

Untuk daerah tengah kabupaten Lamongan bahan galian yang direkomendasikan adalah material hasil pelapukan batuan seperti tanah liat, tanah urug dan juga pasir batu.

Untuk daerah selatan potensi bahan tambang skala kecil yang layak dikembangkan adalah kelompok batuan yang mempunyai butiran halus seperti napal, batupasir, serpih, selain itu juga tanah liat/ tanah urug dan beberapa lokasi batugamping.

Ø Dolomit
Bahan tambang dolomit dapat dipergunakan secara langsung, dolomit yang sudah dikalsinasi, maupun kimia dari dolomit.
Untuk penggunaan dolomit secara langsung diantaranya untuk

· Pertanian : untuk menetralisir tanah yang sudah masam dan menahan keasaman yang ditimbulkan oleh pupuk urea. Dengan pemberian dolomit, pH tanah akan meningkat sehingga unsur-unsur N, P, K akan menjadi semakin baik

· Semen klinker mortar : penambahan dolomit terhadap semen akan mempercepat hidrasi semen

· Dempul rekahan : selain batugamping, dolomit atau campuran keduanya dapat digunakan sebagai penyemen rekahan-rekahan pada kayu

Untuk dolomit yang sudah dikalsinasi dapat digunakan untuk :

· Semen Magnesium Oksiklorida : digunakan dalam industri komponen kendaraan mobil

· Semen Magnesium Oksisulfat : seman ini banyak digunakan untuk mempercepat pembuatan jalan raya, pavement dan berbagai konstruksi serta untuk mengisi rekahan-rekahan

· Busa Magnesium Anorganik : untuk bahan pintu, pelapis, dinding tahan api, bata penyekat dan pencegahan keling baja dari korosi

Daerah penghasil dolomit Kandangsemangkon, Desa Paciran, Kecamatan Paciran.

Ø Lempung/ tanah liat
Untuk bahan galian lempung/ tanah liat/ tanah urug pada umumnya digunakan sebagai bahan keramik kasar seperti batubata, genteng. Sedang tanah urug dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi sebagai bahan pengisi pada suatu konsntruksi. Daerah penghaasil Lempung Karanggeneng, Desa. Karanggeneng , Pasarlegi, Desa Pasarlegi, Kecamatan Sambeng.

Ø Batu Gamping

Batu Gamping terdapaT di daerah Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Pataan, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Karangkembang, Desa Karangkembang, Kecamatan Babat, Sendangduwur, Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Banjarwati, Dagan, Mantren, Kecamatan Paciran,

Ø Batu pasir

adalah batuan sedimen klastik terdiri terutama dari ukuran pasir (1/16-2 milimeter) pelapukan sampah. Lingkungan di mana sejumlah besar pasir dapat berkumpul dan berubah menjadi batupasir meliputi pantai, gurun, dataran banjir dan delta. Daerah penghasil Batu pasir adalah, Kecamatan Babat,

2.7.Potensi Bencana Geologi

Ø Banjir

Kabupaten lamongan juga telah terjadi banjir, banjir tersebut sering terjadi di Kecamatan Kalitengah (Desa Bojoasri, Jalakcatur, Mungli, Somosari, Tiwet, Gambohan, Blajo dan Lukrejo), Kecamatan Turi (Desa Pomanjangan, Kepudibener, Mbambang, Putat Kumpul, Kemlagi Lor dan Turi) dan Kecamatan Karang Binangun (Desa Gawerejo, Watangpanjar, Bagobabadan, Windu, Palangan dan Karang Binangun), Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Banjir tersebut mengakibatkan rumah, tambak, lahan pertanian dan ruas jalan terendam.

Ø Gerakan Tanah

Terjadi di sambeng selatan potensi gerakan tanah tersebut bersetatus menengah artinya daerah yang mempunyai potensi Menengah untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Bengawan Solo mengalir di bagian utara.

Letak Geografis Kabupaten Lamongan berada pada antara 6'51'54"-7'23'06" LS dan 112'33'45" - 112'33'45" BT. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8km² atau ±3.78% dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo.

Daerah Lamongan merupakan daerah yang sangat miskin terhadap kegiatan volkanik. Sehingga jarang sekali di temui atau bahkan tidak ada jenis batuan beku. Umumnya daerah Lamongan merupakan daerah dataran rendah dengan komposisi batuan berupa Batu pasir, Lempung, Lanau dan batuan jenis endapan lainya.

Sumber daya alam geologi yang ada di Daerah Lamongan adalah Batu Gamping dan potensi bencana geologi yang ada pada daerah tersebut banjir dan di mungkinkan juga gerakan tanah.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ppk-depkes.org/info-bencana/berita/berita-terkini/1066-2009-02-23-07-21-39.html

http://www.lamongan.go.id/

www.e_dukasi.net

http://Blog at WordPress.com.

http://lamongankab.go.id/instansi/kec_modo/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=6

http://www.pnpmperdesaan.or.id/downloads/Profile%20PPKPNPM%20Jatim%20(Update%20Agustus%202010).pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Kabupaten_Lamongan