Selasa, 15 Mei 2012

Belajar Efektif Dan Menyenangkan

Belajar Efektif dan Menyenangkan
A.    Pengertian belajar
Belajar adalah perubahan dalam diri individu sebagi akibat dari pengalaman. Di mana pengalaman tersebut dapat berupa proses penyesuaian diri dengan lingkungannya maupun sebuah usaha untuk menjadi bisa (perubahan tingkah laku dan pola fikir)dan menambah ilmu (seperti halnya seorang anak belajar di sekolah untuk mendapatkan berbagai pengetahuan yang disusun dalam sebuah kurikulum tertentu.)
B.     Trik Cara Belajar
Kebanyakan pelajar meraih kesuksesan dengan mengembangkan dan mengaplikasikan kebiasaan belajar yang efektif. Berikut cara belajar yang efektif.
1.      Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi
Biasanya, para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya lebih pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau dua sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler meskipun dalam waktu singkat.
2.      Rencanakan saat Anda akan belajar
Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda buat.
3.      Belajarlah pada waktu yang sama
Tidak hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus belajar, tetapi belajar juga untuk konsisten dengan rutinitas belajar harian. karena dengan beegitu akan lebih mudah untuk mempersiapkan diri saat waktu belajar tiba dan tentunya akan lebih produktif.
4.      Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan
Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda lakukan. Hal ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.
5.      Jangan pernah menunda belajar
Untuk itu tadi dijelaskan diatas bahwa dalam belajar perlu adanya perencanaan. Dengan adanya perencanaan diri kita akan merasakan suatu kewajiban dalam hal belajar yang harus dilakukan [pada waktu yang sudah direncanakan.
6.      Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit
Tugas atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental, dan energi yang paling besar. Untuk itu sebaiknya memulai dengan hal ini. Karena dengan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisanya.
7.      Selalu review catatan sebelum mulai mengerjakan tugas
Sebelum mereview catatan yang dimiliki, maka harus memiliki terlebih dahulu catatan tersebut. Pastikan bahwa selalu membuat catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan kita tahu bagaimana mengerjakannya dengan benar.
8.      Pastikan tidak ada gangguan selama belajar
Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika kita terganggu saat belajar maka menjadikan konsentrasi kita hilang dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif.
9.      Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif
Pernah mendengar pepatah, "Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?". Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. Belajar secara kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya, mendapatkan bantuan dari pelajar lainnya saat kita berjuang untuk memahami sebuah konsep, dan lain sebagainya. Tetapi, kelompok belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak terstruktur dan anggota grup minim persiapan.
10.  Aktif bertanya dan ditanya jika ada hal yang belum jelas
Bila ada materi yang kurang jelas alangkah lebih baiknya apabila hal tersebut sebaiknya ditanyakan pada guru. Karena dengan bertanya akan menjadikan akan ingat dengan jawaban dari hal yang sudah ditanyakan.
C.    Mengenali gaya belajar
Ataupun belajar efektif itu dapat dilakukan dengan mengetahui gaya belajarnya. Adapun dalam pengenalan gaya belajar adalah sebagai berikut:
1.      Gaya visual
Pembelajar dengan gaya visual akan lebih baik menyerap informasi yang didapatkan melalui gambat, video, graifik, dan teks buku. Penyuka gaya visual biasanya selalu memastikan catatan yang mereka buat dengan detil, dan selalu menyediakan waktu ekstra hanya untuk mereview kembali informasi yang didapatnya dengan membaca buku. Seringkali, pembelajar gaya visual juga membuat sebuah gambar dan diagram ketika mencoba untuk memahami suatu subjek.
2.      Gaya auditori
Pembelajar dengan gaya auditori akan merasa lebih efektif menyerap informasi hanya dengan mendengarkan materi yang jelaskan oleh guru, melalui rekaman suara, dan bentuk lain. Seorang penyuka gaya auditori merasa lebih baik dengan menghadiri sebuah kelas untuk mendengarkan langsung dari orang lain.
3.      Gaya taktil
Pembelajar dengan tipe taktil akan menyimpan informasi dengan baik jika turut terlibat dan berpartisipasi, sehingga ia bisa bergerak dan melakukan sentuhan langsung. Pembelajar tipe ini juga dikenal dengan pembelajar tipe kinestetik.
4.      Gaya logis
Pembelajar gaya logis akan menyimpan informasi dengan lebih baik melalui gambaran koneksi yang dibuatnya setelah mengorganisir segala informasi yang didapat.
5.      Gaya sosial
Pembelajar gaya sosial biasanya unggul dalam menulis dan kemampuan komunikasi verbalnya. Orang-orang dengan tipikal ini akan gampang berbicara dengan orang lain dan sering memahami perspektif mereka. Oleh karena itu, tak jarang orang akan meminta nasehat dari para pembelajar gaya sosial ini. Mereka juga dikenal bisa bekerja baik dalam kelompok dan menyukai berkonsultasi dengan guru secara individual.
6.      Gaya soliter
Pembelajar gaya soliter biasanya lebih suka bekerja sendiri dalam bentuk yang lebih privasi. Mereka tidak tergantung kepada orang lain atau mengharapkan bantuan orang lain dalam memecahkan masalah studinya.
Orang dengan tipe ini akan menganalisa apa yang mereka pelajari dengan preferensi dan metode sendiri. Dengan kesenangannya bekerja sendiri, sangat memungkinkan mereka akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan.
D.    Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
Dalam belajar efektif juga ada langkah-langkah lain yang dapat kita kerjakan, antara lain sebagai berikut:
1.    Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kita sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2.    Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3.    Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri.  Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4.    Anggap dirimu berada dalam situasi “co-opetition”
“Co-opetition” merupakan gabungan dari kata “cooperation” (kerja sama) dan “competition” (persaingan).  Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas.  Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
5.    Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar.   Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
6.    Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
E.     Strategi Membuat Belajar Menjadi Menyenangkan
1.       Cari Sisi Menariknya
Setiap pelajaran pasti memiliki sisi menariknya bagi kita. Entah dimana, letaknya bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Mulailah belajar dari bagian yang anda anggap menarik. Karena langkah awal sangatlah menentukan. Buatlah kesan pertama belajar anda menyenangkan, maka setelahnya akan lebih mudah.
2.       Hubungkan dengan Hobi
Setiap orang pasti punya hobi. Aktivitas yang membuat kita senang bahkan kita anggap sebagai hiburan. Kuncinya adalah bagaimana anda membuat hobi anda sebagai sarana belajar. Anda bisa menonton film dengan subtitle bahasa Inggris, membaca majalah berbahasa inggris, diskusi online di forum atau facebook, jalan-jalan sambil memperhatikan tingkah manusia dan menghubungkannya dengan teori-teori psikologi dan sosiologi, dll.
3.      Jadikan Sebagai Syarat Menggapai Cita-Cita
Kekuatan cita-cita juga akan membuat anda berusaha memenuhi segala syarat untuk menggapainya. Kita pasti akan lebih bersemangat belajar matematika dan ekonomi ketika anda telah memantapkan hati untuk menjadi ekonom. Ketika anda melakukannya, hati anda akan berkata, "Aku harus menguasai ... jika ingin menjadi ..."
4.       Cari Sumber Lain
Belajar dengan sumber yang sudah ditentukan biasanya membosankan. Karena selera itu tidak bisa diseragamkan. Untuk itu, sebagai pembelajar anda harus mandiri, mencari sumber lain sendiri.
5.       Indentifikasi Role Model
Role model atau panutan memiliki fungsi yang hampir sama dengan cita-cita. Tapi ia orientasinya lebih ke orang. Sehingga karakteristik yang ingin dicapai bisa lebih jelas. Tidak harus menirunya 100%, karena beliau pun pasti punya kekurangan. Identifikasi kelebihan-kelebihannya dan bagaimana ia mencapainya.
6.       Cari Tempat Lain
Lingkungan pasti akan mempengaruhi individu. Yakinkan diri kita bahwa bahwa lingkungan kita sudah membangun atau setidaknya tidak menghambat aktvitas belajar kita. Pindahlah jika hal yang berlawanan yang terjadi. Carilah suasana baru seperti taman hijau yang sudah jarang kita kunjungi atau tempat nongkrong yang baru buka di ujung jalan sana.
7.       Berhentilah sejenak ketika merasa lelah
Hal paling parah adalah ketika kita menunda-nunda belajar dengan alasan bosan. Berhenti sejenak tak apa, tapi jangan sampai membuat anda malas memulai lagi. Padahal hal yang menyenangkan terkadang tidak ada di depan, tetapi berada di tengah.
F.      Tips Agar Menyerap Pelajaran Dengan Baik
Kamu belum juga bisa mengatasi masalah konsentrasi dalam belajar atau susah menyerap pelajaran yang diberikan guru. perhatikan tips berikut ini:
Sebelum ke sekolah, ulangkembali pelajaran yang teleh didapat. Setelah itu
1.   Baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja.
2.   Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran di sekolah.
3.   Mengatik ulang catatan pelajaran ke dalam computer. Logikanya,dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja kamu dapat dari sekolah.
4.   Membaca ulang catatan pelajaran,kemudian buat kesimpulan dengan kata-kata Sendiri. Agar dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan kamu tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama.
5.   Selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran.
6.   Belajar sambil mendengarkan musik. Pilih musik yang tenang tapi menggugah. Contohnya: musik klasik macam Beethoven atau Mozart
bisa dicoba.
7.   Pelajari materi yang akan dipelajari di sekolah agar ketika guru menjelaskan materi dikelas, kita tidak akan merasa kesulitan dalam memahaminya.

KESIMPULAN
kesimpulan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan dengan gambar  berikut ini

DAFTAR PUSTAKA
 
http://uniqpost.com/23082/10-cara-belajar-efektif
http:///nani:/Blogg%20/gaya-belajar.html

Sabtu, 12 Mei 2012

Observasi Sumber Brantas


1.1.  Dasar Teori
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, terjadinya, peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup (International Glossary of Hidrology, 1974). Karena perkembangannya yang begitu cepat, hidrologi telah menjadi ilmu dasar dari pengelolaan sumberdaya-sumberdaya air (rumah tangga air) yang merupakan pengembangan, agihan dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya air secara terencana.
Satuan pengelolaan atau analisis Hidrologi ada 2 yaitu:
a.    Hidrologi permukaan
Ø Wilayah sungai (WS)
Ø Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ø Sub DAS, Sub-sub DAS, Daerah Tangkapan Air (DTA), dll
b.    Airtanah (Groundwater)
Ø Cekungan Airtanah (CAT)
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. DAS dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu:
a.       Hulu (Upperland)
DAS bagian hulu mempunyai ciri-ciri:
Ø Merupakan daerah konservasi.
Ø  Mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi.
Ø Merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (> 15%).
Ø Bukan merupakan daerah banjir.
Ø Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase.
Ø  Jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.
Ø Laju erosi lebih cepat daripada pengendapan.
Ø Pola penggerusan tubuh sungai berbentuk huruf “V”.
b.      Tengah
DAS bagian tengah merupakan daerah peralihan antara bagian hulu dengan bagian hilir dan mulai terjadi pengendapan. Ekosistem tengah sebagai daerah distributor dan pengatur air, dicirikan dengan daerah yang relatif datar. Daerah aliran sungai bagian tengah menjadi daerah transisi dari kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda antara hulu dengan hilir.
c.       Hilir
DAS bagian hilir dicirikan dengan:
Ø Merupakan daerah pemanfaatan atau pemakai air.
Ø Merupakan zone sedimentasi
Ø Kerapatan drainase kecil.
Ø Merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan sangat kecil (kurang dari 8%).
Ø Pada beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan).
Ø Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi.
Ø Jenis vegetasi didominasi oleh tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut.
Ø Pola penggerusan tubuh sungai berbentuk huruf “U”.
2.1 Hasil Observasi

A.  Sub DAS Brantas
Sub DAS hulu Brantas terletak di kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Daerah ini merupakan daerah yang paling tinggi daripada daerah-daerah yang ada di sekitar Kota Batu. Sumber air sub DAS hulu Brantas disebut sebagai mata air lembah karena terletak di antara lembah gunung Arjuno-Welirang dan Gunung Anjasmoro yang masih tergolong dalam rangkaian gunung api yang masih aktif.
Letak sumber air sub DAS hulu Brantas ada, yaitu:
1.    Sumber pertama
Sumber air sub DAS hulu yang pertama berciri-ciri sebagai berikut:
a.    Terletak di bawah tebing berbatu.
b.    Tidak ditumbuhi lumut karena bagian bawah berupa pasir.
c.    Tidak terdapat zone jenuh air.
d.   Tidak terlihatnya water table.
e.    Sudah adanya perbaikan tempat atau sudah ada perubahan.
2.    Sumber kedua
Sumber air sub DAS hulu yang keduaberciri-ciri sebagai berikut:
a.    Terletak di sekitar rerumputan.
b.    Ditumbuhi lumut karena bagian bawah berupa lumpur.
c.    Terdapat zone jenuh air.
d.   Terlihatnya water table.
e.    Belum ada perbaikan tempat atau masih asli.
Selain sumber airnya yang terletak di dua tempat, aliran sungainya pun juga di bagi menjadi dua tempat, yaitu:
1.    Sungai pertama
Sungai yang pertama merupakan sungai utama yang menjadi tempat aliran dari kedua sumber air tersebut. Sungai yang pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    aliran airnya tenang,
b.    merupakan tempat yang digunakan untuk mengukur debit air,
c.    adanya endapan Fe yang ditandai dengan endapan berwarna kuning dan bau besi berkarat, dan
d.   tidak ada endapan lumpur.
2.    Sungai kedua
a.  aliran sungainya deras,
b. merupakan tempat yang tidak cocok untuk pengukuran debit air,
c.  adanya sedikit endapan Fe, dan
d. adanya endapan lumpur.

B. Pengukuran Debit Air
Untuk mengukur debit air di bagian hulu memerlukan aliran air yang tenang yang terletak di sekitar sumber air yang pertama. Ukuran sungai tempat observasi, yaitu:
Letak
Ukuran dalam Satuan cm
1.    Tepi kanan
2.    Tengah
3.    Tepi kiri
4.    Luas bagian bawah
5.    Tepi atas
3,5
4,5
5
216
40


Dari hasil pengukuran sungai tersebut bisa digunakan untuk pengukuran  debit air, yaitu:

Q = 0,0186 bh
Q = 0,0186 x 40 x (   ) = 3,2
Jadi, debit air yang keluar setiap detiknya adalah 3,2 liter/detik.
C. Kerusakan dan Upaya Konservasi Sub DAS Hulu Brantas
Keadaan disekitar sub DAS hulu Brantas mengalami kerusakan yang disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri (masyarakat sekitar) yang dimana mereka memanfaatkan lahan yang tidak semestinya dipakai sebagai lahan pertanian. Hal ini sangat merugikan sekali karena pohon-pohonnya banyak yang ditebang yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar sehingga lahan-lahannya menjadi gundul dan ketika musim penghujan tiba tidak ada air yang meresap dan tersimpan di lahan tersebut. Air akan terus mengalir sehingga akan menimbulkan adanya tanah longsor pada daerah perbukitan yang digunakan masyarakat sebagai lahan pertanian tersebut. Apabila musim kemarau tiba, sumber air yang berasal dari hulu ini akan mengalami penurunan debit air.
Upaya konservasi SubDAS Brantas Hulu di Kecamatan Bumiaji yang berbasis pada kearifan lokal masyarakat dengan pola kemitraan yang kontributif. Adapun langkah yang diambil antara lain:
1.    Advokasi pentingnya konservasi;
2.    Memotivasi kesadaran lokal untuk Pro-Konservasi dalam rangka pengamanan hulu Das-Brantas;
3.    Melakukan percepatan rehabilitasi berbasis kesadaran masyarakat lokal melalui Gerakan Intensifikasi Rehabilitasi Alam Bumiaji (GIRAB);
4.    Meningkatkan peran Desa, Dusun, RT, RW untuk berinisiasi mewujudkan dusun asri;
5.  Menggalang kerjasama lintas sektor dalam kegiatan aksi lingkungan (Jasa Tirta, Perhutani, Perguruan tinggi, LMDH, dan Dinas Instansi terkait);
6. Memotivasi ibu-ibu PKK, Dasa Wisma, Pasukan Kuning dan Sekolah-sekolah untuk membudayakan Aku Cinta Lingkungan (ACIL) dan Siswa Itu Suka Kelestarian Alam (SISKA).
7.    Mengembangkan kelompok-kelompok mitra binaan dan asosiasi pengguna jasa lingkungan untuk peduli penguatan konservasi penyangga hulu das brantas.

3.1 Kesimpulan
Sub DAS hulu Brantas terletak di kecamatan Bumiaji Kota Batu. Sumber air sub DAS hulu terbagi dalam dua tempat, pertama terletak di bawah tebing yang langsung mengalir melalui sungai yang pertama. Kedua, terletak disekitar rerumputan yang mengalami zona jenuh air.
Sub DAS ini memiliki kondisi yang kurang baik karena terdapat endapan Fe yang berada di tepian sungai. Endapan ini berasal dari gunung Arjuno-Welirang yang dimana gunung ini termasuk dalam kategori gunung api aktif.
LAMPIRAN