Rabu, 20 Mei 2015

SUPERMOON


 
SUPERMOON
Supermoon merupakan ukuran bulan yang tampak lebih besar dari pada biasanya. Penampakan bulan terbesar tersebut diperkirakan 6x lebih besar dari penampakan bulan biasanya. Kejadian supermoon ini sudah pernah terjadi pada tahun 1955, 1974, 1992, 2005, 2011,2012,2013 dan pada tahun 2014 juga terjadi supermoon.
Supermoon terjadi karena posisi bulan berada pada titik terdekat dengan bumi yang disebut dengan istilah Perigee. Sedangkan titik terjauh bulan disebut dengan istilah Apogee. Hal ini berkaitan dengan hukum Keppler yang menyatakan bahwa lintasan benda langit yang mengorbit berbentuk elips. Sehingga pada suatu waktu benda langit yang mengorbit terhadap pusatnya akan berada pada titik terdekat maupun sebaliknya. Proses supermoon dapat terjadi selama bumi dan bulan berada pada posisi sejajar dengan posisi bumi berada ditengah. Berikut merupakan ilustrasi dari Supermoon.

Supermoon dicetuskan pertama kali oleh ahli Astronom Richard Nolle lebih dari 30 tahun yang lalu. Nolle mendifinisikan Supermoon sebagai bulan purnama dengan proses orbit bulan yang sangat dekat dengan bumi. Seperti yang diuraikan oleh Thomas Djamaluddin ahli Astrofisikawan dari LAPAN(Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional) bahwa Purnama terdekat merupakan fenomena Antariksa yang terjadi kala siklus jarak terdekat bulan dengan bumi dan siklus bulan purnama bertemu. Siklus jarak terdekat bulan dengan bumi terjadi setiap 27 hari sekali, sedangakan siklus bulan purnama 29,5 hari sehingga tidak selalu bertemu.
Dalam Astrologi Supermoon dikaitkan dengan bencana, sedangkan dalam teropong astronomi fenomena Supermoon tidak ada kaitannya dengan bencana anggapan seperti itu tidak dibenarkan dan tidak terbukti. Hanya saja fenomena ini akan mengakibatkan pasangnya air laut seperti pada saat bulan purnama yang dikarenakan adanya gaya tarik menarik antara bumi dan bulan yang disebut dengan Grafitasi Bulan.