Sabtu, 09 Juli 2011

PANTAI SENGGIGI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi Lombok mempunyai luas sekitar 4.700 . Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali.

Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah.

1.2.Rumusan masalah

1.Menjelaskan bentuk pantai sanggigi

2. Menjelaskan karaktristik gelombang pantai sanggigi

3. Menyebutkan jenis material yang berkembang

4. Menyebutkan jenis vegetasi yang tumbuh

5. Menjelaskan bagaimana proses geomorfologi yang berkembang

6. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan

1

.3. Tujuan

Tujuan adanya perumusan masalah yang sudah dituliskan diatas agar kita dapat menjelaskan bentuk pantai, karaktristik gelombang, jenis material, jenis vegetasi morfologi, dan model pengelolaan sumberdaya kelautan pantai senggigi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Pantai Senggigi

Bentuk pantai lengkung topografi pantai datar dengan relief 0-4 meter, lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2 %. Material penyusun bentuk lahan ini adalah sedimen tak padu yang berupa aluvium, koluvium, dan material tuff. Ukuran butir sedimen tersebut bervariasi, mulai <0,0039 style="font-weight: bold;">Satuan geoekologi dataran aluvial

Satuan geoekologi ini berupa bentuk lahan dataran aluvial dengan kemiringan lereng 0-2% yang memiliki bentuk lereng rata dengan topografi datar. Material penyusun bentuk lahan ini adalah sedimen tak padu yang berupa aluvium. Proses geomorfologi yang dominan adalah proses pengendapan (sedimentasi) oleh proses fluvial.sehingga dikategorikan bahwa pantai senggigi adalah jenis pantai berpasir. Dan jenis pantai ini adalah pantai berpasir warana putih kecoklatan. Lihat gambar bentuk pantai senggigi di bawah ini.

2.2. Karaktristik Gelombang Pantai Senggigi

Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor yang penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup gelombang yang ditimbulkan semakin besar, sehingga gerakan air laut berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai(Wardani,2008).

Arus laut berbeda dengan gelombang, karena arus merupakan massa air laut yang secara terus menerus bergerak maju, turun, dan bergerak ke atas. Arus ini terjadi sebagai akibat oleh adanya beberapa faktor, yaitu:
Angin, perbedaan neveau air laut Perbedaan temperatur, salinitas, dan kepadatan air laut.

Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami refleksi. Besar masing- masing konservasi bentuk topografi dasar perairan maupun kedalaman.

Arah angin rata-rata N 270°E, sedangkan sudut datang gelombangN 244° Epada kedalaman 3m. didaerah sanggigi tinggi gelombang signifikan yakni 0,96m dengan priode 4,4 detik panjang gelombang 21,4m. gelombang menjalar dengan kecepatan 4,87 m/detik, energy dorong gelombang 1205 watt, energy flux memukul garis pantai setiap 100 m sebesar 476 kilo watt dan gelombang mengalami refreksi 5°.

Karaktristik gelombang ini belum mampu mengubah kedudukan garis pantai. Tetapi pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan ketinggian lebih dari 1,5 m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh gelombang mampu menghancurkan pantai. Abrasi berlangsung kuat pada daerah-daerah konvergensi gelombang, bahkan dapat mengancam kelestarian tataguna pantai.

Pada daerah-daerah convergensi gelombang morfologi bawah lautnya mempunyai bentuk lereng bentuk lereng cekung dan kemiringan curam, energy gelombang hanya mengalami sedikkit hambatan. Disamping itu arah lereng dasar perairan maupun garis pantainya mendekati sudut 90° dengan arah dating gelombang. Pada kondisi seperti ini energi potensial maupun energy flux gelombang memukul garis pantai secara maksimal.

2.3. Jenis Material yang Berkembang(Tanah)

Tanah yang ada di daerah pantai senggigi terdiri atas regosol, aluvial hidromorf, dan litosol. Regosol merupakan tanah yang belum berkembang dan paling banyak ditemukan di daerah ini. Tekstur tanahnya kasar dan belum membentuk agregat sehingga peka terhadap erosi. Aluvial hidromorf banyak ditemukan pada dataran aluvial dan Bering tergenang. Adapun Litosol merupakan tanah yang dangkal, kedalamannya <45 style="font-weight: bold;">Satuan geoekologi gisik pantai.

Satuan geoekologi ini adalah satuan dengan bentuk lahan yang terletak langsung berbatasan dengan laut. Di beberapa tempat, kemiringan gisik dapat mencapai 14%.

Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300 mm hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir sangat kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.

2.4. Jenis Vegetasi yang Tumbuh

Tipe-tipe vegetasi pantai merupakan kelompok tumbuhan yang menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut. Secara umum kelompok tumbuhan darat yang tumbuh di daerah intertidal atau daerah dekat laut yang memiliki salinitas cukup tinggi.

Tipe vegetasinya termasuk tipe vegetasi hutan dataran rendah dan tipe vegetasi hutan pegunungan, tipe iklim D (Schmidt-Ferguson) yang sangat dipengaruhi oleh angin muson. Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung (Dyospiros malabarica), terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp), Beringin (Ficus benjamina), Goak (Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon mangiferum), Jukut (Eugenia sp) dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi yang mendominasi di daerah ini. Persebaran tanaman kelapa sangat luas, mulai dari perbukitan hingga daerah pasang surut.

2.5. Proses Geomorfologi

Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin

Asal mula pembentukan pantai senggigi adalah proses vulkanik dan marin. Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor. Erosi yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya, karena mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada beberapa kaki bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk setempat-setempat dengan luasan yang relatif sempit.

Tanah yang ada di satuan ini memiliki tekstur pasir dengan struktur butir tunggal hingga remah. Warna tanah menurut kode Munsell adalah 10 YR 4/I atau kelabu gelap (dark grey) dengan tingkat kesuburan tanah relatif rendah. Adapun airtanah memiliki kedalaman sekitar 7 meter dengan nilai daya hantar listrik (DHL) bervariasi antara 330 hingga 923 mikromhos/cm.

Kualitas airtanah di daerah wisata Senggigi menunjukkan adanya unsur nitrat (NO3-) yang cukup tinggi, yaitu 58 ppm. Selain itu, kandungan COD di daerah Senggigi juga mencapai 6,4 ppm. Ini menunjukkan bahwa airtanah di daerah wisata Senggigi sudah tercemar. Adapun untuk daerah lain, nilai COD hanya 1,4 ppm dan keberadaan nitrat relatif kecil, bahkan tidak ada sama sekali.

2.6. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan

Kawasan pesisir pulau Lombok barat terdiri atas 7 satuan geoekologi yaitu satuan geoekologi lepas pantai, gisik, daratan alluvial pantai, dataran alluvial, lembah antar bukit, lereng kaki perbukitan dan perbukitan denudasional. Sehingga kondisi fisik kepesisiran Lombok barat sangat menunjang untuk pengembangan wisata. Pengembangan kepesisiran diwilayah Lombok barat termasuk dalam MCMA( Marine Coastal Menegement Area) yang memiliki potensi untuk dikembangkan kawasan wisata. Salah satunya adalah senggigi, namun untuk pengembangannya diarahkan kekawasan disekitarnya, karena senggigi sudah sangat padat.

Sehingga dalam pemanfaatannya perlu suatu pembangunan yang berkelanjutan. Suatu kegiatan dikatakan keberlanjutan, apabila kegiatan pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan. Berkelanjutan secara ekonomi berarti bahwa suatu kegiatan pembangunan harus dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan capital (capital maintenance), dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien.

Berkelanjutan secara ekologis mengandung arti, bahwa kegiatan dimaksud harus dapat mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati (biodiversity), sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan. Sementara itu, berkelanjutan secara sosial politik mensyaratkan bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil pembangunan, mobilitas sosial, kohesi sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat (dekratisasi), identitas sosial, dan pengembangan kelembagaan (Wiyana, 2004).

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi Lombok mempunyai luas sekitar 4.700 . Bentuk pantai lengkung topografi pantai datar dengan relief 0-4 meter, lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2 %.

Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami refleksi. Karaktristik gelombang belum mampu mengubah kedudukan garis pantai. Tetapi pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan ketinggian lebih dari 1,5 m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh gelombang mampu menghancurkan pantai.

Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300 mm hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir sangat kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.

Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung (Dyospiros malabarica), terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp), Beringin (Ficus benjamina), Goak (Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon mangiferum), Jukut (Eugenia sp) dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi yang mendominasi di daerah ini.

Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor. Erosi yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya, karena mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada beberapa kaki bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk setempat-setempat dengan luasan yang relatif sempit. Sumberdaya kelautan yang dikembangkan disana adalah sebagai kawasan pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

http://dedyalone.blogspot.com/2009/10/pesona-pantai-senggigi.html

http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6948

http://phane-geo.blogspot.com/2010/11/vegetasi-pantai senggigi.html

http://slideshare.net/abida/pengelolaan-pesisir.

http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/PENGELOLAAN%20WILAYAH%20PESISIR%20DI%20SENGGIGI.PDF