A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun
karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan
norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995)
Adapun struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling
di Sekolah Menengah (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) adalah sebagai berikut:
Secara hukum, posisi konselor di tingkat sekolah
menengah telah ada sejak tahun 1975, yaitu sejak diberlakukannya Kurikulum
Bimbingan dan Konseling. Dalam sistem pendidikan di Indonesia konselor di sekolah
menengah mendapat ”tempat yang cukup leluasa”. Peran konselor, sebagai salah
satu komponen student support services, adalah men-support perkembangan
aspek-aspek pribadi-sosial, karier, dan akademik siswa, melalui pengembangan
menu program bimbingan dan konseling, pembantuan kepada siswa dalam individual
student planning, pemberian layanan responsive serta pengembangan system
support. Pada jenjang ini, konselor menjalankan semua fungsi bimbingan dan
konseling, yang meliputi fungsi preventif, developmental, maupun fungsi
kuratif.
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau
tidak adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang
lebih penting adalah menyangkut upaya
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapaitugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik,
emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu
peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan
keputusan, serta memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak
hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu dipanggil saja, melainkan untuk seluruh
peserta didik.
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki
tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor
terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu
membantu peserta didik dalam:
1.
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan
minat.
2.
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.
3.
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4.
Pengembangan karir, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Posisi layanan bimbingan karier di SMK adalah
membantu siswa mencari dan menemukan bidang karier yang cocok dengan
dirinya. Layanan bimbingan karier di SMK
hendaknya membantu siswa agar mampu:
1.
mengembangkan kesadaran akan perlunya penerapan yang lebih khusus
dari tujuan karier;
2.
mengembangkan rencana-rencana yang lebih
khusus guna menerapkan tujuan karier;
3.
melaksanakan rencana-rencana untuk dapat
memenuhi syarat guna memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran yang
mendukung pekerjaan, latihan dalam jabatan, dan mengejar latihan lebih lanjut
di perguruan tinggi atau pendidikan setelah sekolah lanjutan yang mengantarkan
siswa pada kualifikasi untuk suatu pekerjaan khusus.
Dengan latar belakang diatas sesuai dengan salah
satu tugas guru bimbingan dan konseling yaitu mengenai karier pada siswa SMK, maka
dari itu kami mengambil judul “Pemilihan Jurusan Menentukan Karier Masa Depan”.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan karier?
2.
Bagaimana trik atau cara yang tepat
untuk memilih jurusan di SMK?
3.
Komponen program apa yang cocok untuk diberikan
pada siswa dalam memilih jurusan?
4.
Strategi pelaksanaan layanan apa yang
cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK?
5.
Contoh layanan informasi yang seperti
apa yang guru BK berikan kepada siswa SMK?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian karier.
2.
Untuk mengetahui trik atau cara yang tepat untuk memilih jurusan
di SMK.
3.
Untuk mengetahui komponen program yang
cocok untuk diberikan pada siswa dalam memilih jurusan.
4.
Untuk mengetahui strategi pelaksanaan layanan
yang cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK.
5.
Untuk mengetahui contoh layanan
informasi yang guru BK berikan kepada siswa SMK.
D. Manfaat
1.
Memberikan kemudahan bagi guru dan
kenselor dalam memilih layanan yang cocok bagi siswa SMK.
2.
Menjadi salah satu bahan pertimbangan
konselor dalam melaksanakan program BK.
A. Karier
Karier memiliki
banyak pengertian karena banyak ahli yang mendefinisikan pengertian karier,
seperti:
1.
Bambang Wahyudi
Karir merupakan kebutuhan yang
harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu
mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan melalui
penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan
pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai
mutasi personal.
2.
Malthis
Karir adalah rangkaian posisi yang
berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya.
3.
Gibson dkk
Karir adalah rangkaian sikap dan
perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang
waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian
pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang
organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya
sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari
sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
4.
Greenhaus
Menurut Greenhaus terdapat dua
pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang
karir sebagai pemilikan (a property) dan dari occupation atau
organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di
dalam organisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing,
yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing
distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing
dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
Dari beberapa
pengertian karier diatas, dapat disimpulkan bahwa karier adalah jabatan yang
dimiliki seseorang dalam waktu yang cukup lama bahkan bisa dikatakan seumur
hidup.
Karier seseorang
dalam hidupnya mengalami perkembangan mulai tahap pencarian, penemuan,
pemantapan, pemeliharaan, dan sampai
tahap penurunan. Karier seseorang dapat diraih melalui pekerjaan, jabatan,
posisi, dan/atau hobi. Tahap pencarian karier dimulai usia anak-anak sampai
remaja. Tabel
berikut menggambarkan tahapan perkembangan karier manusia secara umum.
Berdasarkan tabel di atas, posisi siswa SMK
sedang berada pada tahap eksplorasi
dalam perkembangan kariernya. Adapun tugas perkembangan karier pada masa
eksplorasi adalah sebagai berikut.
1.
Mengenal keterampilan membuat keputusan
karier dan memperoleh informasi yang relevan untuk membuat keputusan karier.
2.
Menyadari minat dan kemampuan dan
menghubungkannya dengan kesempatan kerja.
3.
Mengidentifikasi bidang dan tingkat
pekerjaan yang cocok dengan minat dan kemampuan.
4.
Memperoleh latihan untuk mengembangkan
keterampilan dan mempercepat memasuki
pekerjaan atau jabatan guna memenuhi minat dan kemampuannya.
Hal-hal yang
terkait dengan perkembangan karir (terutama di tingkat SLTP/SLTA) mencakup
pengembangan:
1.
pemantapan pilihan program studi,
2.
keterampilan kerja profesional,
3.
kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah)
dalam menghadapi pekerjaan,
4.
perkembangan dunia kerja,
5.
iklim kehidupan dunia kerja,
6.
cara melamar pekerjaan,
B. Trik atau cara yang tepat untuk
memilih jurusan di SMK
Sebelum memilih
jurusan di SMK, siswa harus mengetahui trik atau cara-cara yang tepat untuk
memilih jurusan. Triknya adalah:
1.
Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita-cita
tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau
pekerjaan yang anda inginkan. Janganlah memilih jurusan teknik mesin jika anda
ingin menjadi seorang ahli komputer dan jangan pula memilih jurusan farmasi
jika bercita-cita menjadi ahli bangunan. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil
dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil
jurusan Akuntansi dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan
Teknik Bangunan. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang
sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan
menjadi pilihan yang tepat.
2.
Informasi yang Sempurna
Carilah informasi yang banyak
sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi
dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga,
konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain
sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai
informasi atau ikut-ikutan teman atau trend. Internet juga merupakan media yang
tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang
ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan
orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan
dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.
3.
Lokasi dan Biaya
Bagi orang yang hidup dalam ekonomi
atas, memilih untuk memilih lokasi sekolah tidak akan menjadi masalah. Biaya
yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari
pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah
yang sangat diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi
pendidikan yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki
biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat pendidikan yang biaya pendidikan
tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah
beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan dana
anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan
anda.
4.
Daya Tampung Jurusan atau Peluang
Diterima
Perhatikan daya tampung suatu
sekolah di Negeri dan sekolah swasta. Pada umumnya memiliki kuantitas yang
terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan
target untuk bersekolah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang
favorit.
5.
Masa Depan Karir dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah anda
lulus nanti. Apakah jurusan yang anda ambil nanti dapat mengantar anda untuk
mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? karena saat ini rekrutmen perusahaan
dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang
pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan
kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang anda
ambil sah-sah saja.
C. Komponen program yang cocok untuk
diberikan pada siswa dalam memilih jurusan
Komponen program
yang terdapat pada alur kerja konselor ada empat program yaitu layanan dasar,
layanan responsif, layanan perencanaan individu dan dukungan sistem. Dari
keempat program tersebut, program yang cocok untuk dilaksanakan pada siswa SMK
adalah layanan dasar karena konselor akan menerangkan mengenai pemilihan
jurusan yang tepat yang sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa tidak
akan salah dalam memilih jurusan dan mampu mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya.
Layanan dasar adalah salah satu
komponen program Layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif, yang saat ini dikembangkan di
Indonesia. Layanan dasar diartikan sebagai proses
pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Di Amerika Serikat sendiri,
istilah layanan dasar ini lebih populer dengan sebutan kurikulum
bimbingan (guidance curriculum). Tidak jauh berbeda dengan layanan
dasar, kurikulum bimbingan ini diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu dalam diri siswa yang tepat dan
sesuai dengan tahapan perkembangannya (Bowers & Hatch dalam Fathur Rahman)
Layanan Dasar bertujuan untuk membantu semua
konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat,
dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu
konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci
tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar:
1.
memiliki kesadaran (pemahaman) tentang
diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama),
2.
mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya,
3.
mampu menangani atau memenuhi kebutuhan
dan masalahnya, dan
4.
mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya.
Untuk mencapai
tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek
pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya
membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya (sebagai standar kompetensi
kemandirian). Materi layanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar
kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan:
1.
motivasi berprestasi,
2.
keterampilan pengambilan keputusan,
3.
keterampilan pemecahan masalah,
4.
keterampilan hubungan antar pribadi atau
berkomunikasi,
5.
penyadaran keragaman budaya, dan
6.
perilaku bertanggung jawab.
Layanan
dasar bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang ada dibawah ini:
1.
Bimbingan kelas
Program yang dirancang menuntut
konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas.
Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta
didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain
storming (curah pendapat).
2.
Bimbingan kelompok
Konselor memberikan pelayanan
bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5-10 orang).
Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik.
Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang
bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar
yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.
3.
Pelayanan informasi
Yaitu pemberian informasi tentang
berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. melalui komunikasi
langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti
: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).
4.
Pelayanan orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu
kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah
atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan
orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi
pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah biasanya mencakup organisasi Sekolah/Madrasah,
staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program
ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib
Sekolah/Madrasah.
5.
Pelayanan pengumpulan data
Merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan
peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.
D. Strategi pelaksanaan layanan yang
cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK
Layanan informasi dimana layanan informasi tersebut
merupakan layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik
(klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan
dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Klien tidak
hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu
dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk
mengenal diri, merencanakan, dan mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan
informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan
prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan
sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
Layanan informasi sendiri dibidang bimbingan dibagi
menjadi empat yaitu bimbingan pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karier.
Layanan informasi dapat dilaksanakan secara individual, klasikal dan ataupun
diselenggarakan secara umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti
jurnal, majalah, dan leaflet.
Untuk itu dalam melakukan suatu pemilihan jurusan di
SMK harus mengetahui terlebih dahulu keahlian apa yang dimiliki untuk menunjang
karir dimasa depannya agar lebih mudah untuk menentukan pilihan dalam suatu
penjurusan. Sehubungan dengan hal itu maka perlu adanya suatau layanan
informasi pada karena adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil
keputusan dalam menentukan alternatif mana yang seyogyanya dipilih. Salah
satunya adalah kesulitan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
rencana-rencana karier yang akan dipilihnya kelak. Mereka dihadapkan dengan
sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana kariernya. Diantaranya,
mereka mempertanyakan, dari sejumlah jenis pekerjaan yang ada, pekerjaan apa
yang paling cocok untuk diri siswa kelak setelah menamatkan pendidikan di SMK.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier
akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai
tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Untuk itulah, mereka
seharusnya dapat dibimbing guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang
berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat,
cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal
ini, tentunya tidak cukup hanya sekedar memahami diri. Namun juga harus
disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi
sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. Sehingga pada siswa dapat
mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang akan
ditempuhnya kelak.
Adapun, materi informasi yang diberikan kepada siswa
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga
benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna. Materi
informasi yang lengkap dan akurat akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat
dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan kariernya. Beberapa jenis materi
informasi tentang karier yang mungkin dibutuhkan siswa, diantaranya:
1.
Tugas perkembangan masa remaja tentang
kemampuan dan perkembangan karier.
2.
Perkembangan dan prospek karier di
masyarakat.
3.
Kursus-kursus dalam rangka pengembangan
karier.
4.
Syarat-syarat pekerjaan yang dapat
dimasuki setelah tamat SMK.
5.
Langkah-langkah dalam memasuki
pekerjaan, jenis pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan.
6.
Kemungkinan permasalahan dalam pilihan
pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
E. Contoh layanan informasi yang guru
BK berikan kepada siswa SMK
SMK
memiliki banyak sekali jurusan, diantaranya adalah:
1.
Administrasi Perkantoran (APk)
2.
Akuntasi(Ak)
3.
Teknik Bangunan (TB)
4.
Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ)
5.
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
6.
Tata Busana (TBs)
7.
Teknik Produksi Program Pertelevisian
(TPPP)
8.
Akomodasi Perhotelan (Aph)
9.
Tata Kecantikan Rambut (KR)
10.
Restoran (Rst)
11.
Tata Kecantikan Kulit (KK)
12.
Usaha Perjalanan Wisata (UPW)
13.
Pemasaran (Pmsr)
Dari
berbagai jurusan yang disebutkan diatas, kami mengambil hanya beberapa saja
untuk digali informasinya. Diantaranya adalah:
1. Akuntansi
Contoh
layanan informasi yang berkenaan dengan pemilihan jurusan. Misalnya pemilihan
jurusan Akutansi, karena dalam materi akutansi adalah pengukuran, penjabaran,
atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer,
investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Sehingga
orang yang mengambil jurusan akuntansi, biasanya mereka memiliki kemampuan
menghitung yang baik, tekun, teliti dan ulet.
Ketika
mereka lulus dari SMK itu nanti apakah mereka melanjutkan untuk keperguruan
tinggi ataupun langsung bekerja, apabila mereka memutuskan untuk pendidikan
lanjut maka tugas dari seorang konselor tersebut adalah memberikan mereka
informasi yang berhubungan dengan perguruan tinggi mana yang cocok dengan
pemilihan jurusan disaat SMKnya. Yang tentunya PTN / PTS yang ada hubungannya
dengan pemilihan jurusan SMKnya dahulu mereka dapat masuk ke fakultas ekonomi
yang mana didalam fakultas ekonomi itu nantinya akan ada perkuliahan yang
berhubungan dengan materi yang didapat ketika SMK dahulu baik dalam bidang
perpajakan, keunangan dan lain sebagainya.
Dan
apabila siswa tersebut langsung kerja maka siswa diberikan informasi tentang
jenis pekerjaan apa yang cocok dengan pendidikan di masa SMK baik informasi berupa syarat- syarat pekerjaan
yang dia inginkan. Dan pekerjaan yang dapat mereka pilih saat mereka lulus dari
SMK diantaranya adalah di BANK, pekantoran dan lain sebagainya. Misalnya saja
siswa tersebut memilih untuk bekerja di kantor maupun perusahaan. Jdi mereka
harus memenuhi persyaratan apa saja yang dibutuhkan dibidang tersebut dan lain
sebagainya.
2. Teknik
Bangunan
Setelah
siswa mengetahui dan memahami pelajaran yang ada di sekolah seperti bagaimana
cara menggambar bangunan, menghitung rencana anggaran biaya bangunan,
menghitung kekuatan konstruksi bangunan, bagaimana metode untuk melaksanakan
pekerjaan bangunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bangunan. Orang yang
bekerja sebagai ahli teknik bangunan, biasanya memiliki kemampuan menggambar
yang sangat bagus, mampu menghitung dan menganalisa yang baik, serta teliti,
rajin, tekun dan ulet dalam bekerja.
Setelah
mereka lulus memiliki peluang kerja sebagai berikut:
a)
Drafter : bertugas membuat gambar
bangunan, gambar pelaksana/shop drawing atau gambar asbuilt drawing.
b)
Quantity surveyor : bertugas menghitung
volume item pekerjaan bangunan, jumlah material dan tenaga kerja yang
dibutuhkan.
c)
Pelaksana lapangan : bertugas memanajemen
pekerjaan pembangunan agar sesuai dengan batasan waktu yang ditargetkan,
mengontrol kualitas pekerjaan, serta mengarahkan mandor atau tukang bangunan.
d) Quality
qontrol : bertugas mengontrol kualitas pekerjaan proyek.
e)
Pengendalian proyek : menghitung rencana
anggaran biaya bangunan, rencana anggaran biaya pelaksanaan pada setiap
pekerjaan bangunan dan memikirkan bagaimana sebuah pekerjaan bangunan
memberikan keuntungan yang maksimal.
f)
Logistik: bertugas menjamin ketersediaan
material pada proyek bangunan.
g)
Konsultan perencana : membuat desain
bangunan dan menawarkan jasa konsultasi.
h)
Kontraktor/pemborong : melakukan kontrak
kerja kepada pemilik bangunan agar mempercayakan pelaksanaan pembangunannya.
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa
berkembang secara optimal.
Karier adalah
jabatan yang dimiliki seseorang dalam waktu yang cukup lama bahkan bisa
dikatakan seumur hidup.
Trik untuk
memilih jurusan di SMK adalah menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat, informasi
yang sempurna, lokasi dan biaya, daya tampung jurusan atau peluang diterima,
dan masa depan karir dan pekerjaan.
Layanan dasar
diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang
disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang.
Salah satu strategi
pelaksanaan layanan dasar adalah dengan layanan informasi, yaitu pemberian
informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik.
melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung
Missal, siswa
memilih jurusan akuntansi, maka siswa harus pandai menghitung dan teliti,
sedangkan jika memilih jurusan teknik bangunan, siswa harus pandai menggambar,
menghitung dan memiliki kemampuan menganalisa yang tinggi.
A. Saran
Sebagai seorang
konselor harus memiliki wawasan yang luas dan memiliki informasi-informasi yang
aktual untuk diinformasikan ke siswa. Terutama ketika siswa akan lulus dari
sekolah, konselor memberikan informasi-informasi peluang kerja yang dibutuhkan
siswa dan jika ada siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, konselor
memberikan masukan-masukan dan informasi mengenai perguruan tinggi yang membuka
jurusan yang diambil siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/strategi-pelaksanaan-layanan-bimbingan-dan-konseling/
akses 25 April 2012 jam 12.15