Senin, 27 Agustus 2012


A.  Latar Belakang
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan  maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun  karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995)
Adapun struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) adalah sebagai berikut:
Secara hukum, posisi konselor di tingkat sekolah menengah telah ada sejak tahun 1975, yaitu sejak diberlakukannya Kurikulum Bimbingan dan Konseling. Dalam sistem pendidikan di Indonesia konselor di sekolah menengah mendapat ”tempat yang cukup leluasa”. Peran konselor, sebagai salah satu komponen student support services, adalah men-support perkembangan aspek-aspek pribadi-sosial, karier, dan akademik siswa, melalui pengembangan menu program bimbingan dan konseling, pembantuan kepada siswa dalam individual student planning, pemberian layanan responsive serta pengembangan system support. Pada jenjang ini, konselor menjalankan semua fungsi bimbingan dan konseling, yang meliputi fungsi preventif, developmental, maupun fungsi kuratif.
Dasar pertimbangan atau  pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut  upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapaitugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu  atau yang perlu  dipanggil saja, melainkan untuk seluruh peserta didik.
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
1.   Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
2.   Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
3.   Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4.   Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Posisi layanan bimbingan karier di SMK adalah membantu siswa mencari dan menemukan bidang karier yang cocok dengan dirinya.  Layanan bimbingan karier di SMK hendaknya membantu siswa agar mampu:
1.    mengembangkan kesadaran  akan perlunya penerapan yang lebih khusus dari tujuan karier; 
2.    mengembangkan rencana-rencana yang lebih khusus guna menerapkan tujuan karier; 
3.    melaksanakan rencana-rencana untuk dapat memenuhi syarat guna memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran yang mendukung pekerjaan, latihan dalam jabatan, dan mengejar latihan lebih lanjut di perguruan tinggi atau pendidikan setelah sekolah lanjutan yang mengantarkan siswa pada kualifikasi untuk suatu pekerjaan khusus.
Dengan latar belakang diatas sesuai dengan salah satu tugas guru bimbingan dan konseling yaitu mengenai karier pada siswa SMK, maka dari itu kami mengambil judul “Pemilihan Jurusan Menentukan Karier Masa Depan”.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan karier?
2.    Bagaimana trik atau cara yang tepat untuk memilih jurusan di SMK?
3.    Komponen program apa yang cocok untuk diberikan pada siswa dalam memilih jurusan?
4.    Strategi pelaksanaan layanan apa yang cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK?
5.    Contoh layanan informasi yang seperti apa yang guru BK berikan kepada siswa SMK?
C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian karier.
2.      Untuk mengetahui  trik atau cara yang tepat untuk memilih jurusan di SMK.
3.      Untuk mengetahui komponen program yang cocok untuk diberikan pada siswa dalam memilih jurusan.
4.      Untuk mengetahui strategi pelaksanaan layanan yang cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK.
5.      Untuk mengetahui contoh layanan informasi yang guru BK berikan kepada siswa SMK.

D. Manfaat
1.      Memberikan kemudahan bagi guru dan kenselor dalam memilih layanan yang cocok bagi siswa SMK.
2.      Menjadi salah satu bahan pertimbangan konselor dalam melaksanakan program BK.
  
A.  Karier
Karier memiliki banyak pengertian karena banyak ahli yang mendefinisikan pengertian karier, seperti:
1.    Bambang Wahyudi
Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal.
2.    Malthis
Karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya.
3.    Gibson dkk
Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
4.    Greenhaus
Menurut Greenhaus terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
Dari beberapa pengertian karier diatas, dapat disimpulkan bahwa karier adalah jabatan yang dimiliki seseorang dalam waktu yang cukup lama bahkan bisa dikatakan seumur hidup.
Karier seseorang dalam hidupnya mengalami perkembangan mulai tahap pencarian, penemuan, pemantapan, pemeliharaan, dan  sampai tahap penurunan. Karier seseorang dapat diraih melalui pekerjaan, jabatan, posisi, dan/atau hobi. Tahap pencarian karier dimulai usia anak-anak sampai remaja. Tabel berikut menggambarkan tahapan perkembangan karier manusia secara umum.
Berdasarkan tabel di atas, posisi siswa SMK sedang  berada pada tahap eksplorasi dalam perkembangan kariernya. Adapun tugas perkembangan karier pada masa eksplorasi adalah sebagai berikut.
1.   Mengenal keterampilan membuat keputusan karier dan memperoleh informasi yang relevan untuk membuat keputusan karier.
2.   Menyadari minat dan kemampuan dan menghubungkannya dengan kesempatan kerja.
3.   Mengidentifikasi bidang dan tingkat pekerjaan yang cocok dengan minat dan kemampuan.
4.   Memperoleh latihan untuk mengembangkan keterampilan dan mempercepat memasuki  pekerjaan atau jabatan guna memenuhi minat dan kemampuannya.
Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karir (terutama di tingkat SLTP/SLTA) mencakup pengembangan:
1.        pemantapan pilihan program studi,
2.        keterampilan kerja profesional,
3.        kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan,
4.        perkembangan dunia kerja,
5.        iklim kehidupan dunia kerja,
6.        cara melamar pekerjaan,

B.  Trik atau cara yang tepat untuk memilih jurusan di SMK
Sebelum memilih jurusan di SMK, siswa harus mengetahui trik atau cara-cara yang tepat untuk memilih jurusan. Triknya adalah:
1.    Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang anda inginkan. Janganlah memilih jurusan teknik mesin jika anda ingin menjadi seorang ahli komputer dan jangan pula memilih jurusan farmasi jika bercita-cita menjadi ahli bangunan. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan Akuntansi dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan Teknik Bangunan. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.
2.    Informasi yang Sempurna
Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman atau trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.
 3.    Lokasi dan Biaya
Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih untuk memilih lokasi sekolah tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi pendidikan yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat pendidikan yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan anda.
4.    Daya Tampung Jurusan atau Peluang Diterima
Perhatikan daya tampung suatu sekolah di Negeri dan sekolah swasta. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk bersekolah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit.
5.    Masa Depan Karir dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah anda lulus nanti. Apakah jurusan yang anda ambil nanti dapat mengantar anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang anda ambil sah-sah saja.

C.  Komponen program yang cocok untuk diberikan pada siswa dalam memilih jurusan
Komponen program yang terdapat pada alur kerja konselor ada empat program yaitu layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individu dan dukungan sistem. Dari keempat program tersebut, program yang cocok untuk dilaksanakan pada siswa SMK adalah layanan dasar karena konselor akan menerangkan mengenai pemilihan jurusan yang tepat yang sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa tidak akan salah dalam memilih jurusan dan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
Layanan dasar adalah salah satu komponen program Layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif, yang saat ini dikembangkan di Indonesia.  Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Di Amerika Serikat sendiri, istilah layanan dasar ini lebih populer dengan sebutan kurikulum bimbingan (guidance curriculum). Tidak jauh berbeda dengan layanan dasar, kurikulum bimbingan ini diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu dalam diri siswa yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangannya (Bowers & Hatch dalam Fathur Rahman)
Layanan Dasar bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar:
1.    memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama),
2.    mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya,
3.    mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan
4.    mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi layanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan:
1.    motivasi berprestasi,
2.    keterampilan pengambilan keputusan,
3.    keterampilan pemecahan masalah,
4.    keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi,
5.    penyadaran keragaman budaya, dan
6.    perilaku bertanggung jawab.
Layanan dasar bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang ada dibawah ini:
1.    Bimbingan kelas
Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).
2.    Bimbingan kelompok
Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5-10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.
3.    Pelayanan informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).
4.    Pelayanan orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah biasanya mencakup organisasi Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.
5.    Pelayanan pengumpulan data
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

D.  Strategi pelaksanaan layanan yang cocok untuk diterapkan bagi siswa SMK
Layanan informasi dimana layanan informasi tersebut merupakan layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
Layanan informasi sendiri dibidang bimbingan dibagi menjadi empat yaitu bimbingan pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karier. Layanan informasi dapat dilaksanakan secara individual, klasikal dan ataupun diselenggarakan secara umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan leaflet.
Untuk itu dalam melakukan suatu pemilihan jurusan di SMK harus mengetahui terlebih dahulu keahlian apa yang dimiliki untuk menunjang karir dimasa depannya agar lebih mudah untuk menentukan pilihan dalam suatu penjurusan. Sehubungan dengan hal itu maka perlu adanya suatau layanan informasi pada karena adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang seyogyanya dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karier yang akan dipilihnya kelak. Mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana kariernya. Diantaranya, mereka mempertanyakan, dari sejumlah jenis pekerjaan yang ada, pekerjaan apa yang paling cocok untuk diri siswa kelak setelah menamatkan pendidikan di SMK.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Untuk itulah, mereka seharusnya dapat dibimbing guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak cukup hanya sekedar memahami diri. Namun juga harus disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. Sehingga pada siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang akan ditempuhnya kelak.
Adapun, materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna. Materi informasi yang lengkap dan akurat akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan kariernya. Beberapa jenis materi informasi tentang karier yang mungkin dibutuhkan siswa, diantaranya:
1.    Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karier.
2.    Perkembangan dan prospek karier di masyarakat.
3.    Kursus-kursus dalam rangka pengembangan karier.
4.    Syarat-syarat pekerjaan yang dapat dimasuki setelah tamat SMK.
5.    Langkah-langkah dalam memasuki pekerjaan, jenis pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan.
6.    Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, dan sebagainya.

E.  Contoh layanan informasi yang guru BK berikan kepada siswa SMK
SMK memiliki banyak sekali jurusan, diantaranya adalah:


1.        Administrasi Perkantoran (APk)
2.        Akuntasi(Ak)
3.        Teknik Bangunan (TB)
4.        Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ)
5.        Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
6.        Tata Busana (TBs)
7.         Teknik Produksi Program Pertelevisian (TPPP)
8.         Akomodasi Perhotelan (Aph)
9.         Tata Kecantikan Rambut (KR)
10.     Restoran (Rst)
11.     Tata Kecantikan Kulit (KK)
12.     Usaha Perjalanan Wisata (UPW)
13.     Pemasaran (Pmsr)

 Dari berbagai jurusan yang disebutkan diatas, kami mengambil hanya beberapa saja untuk digali informasinya. Diantaranya adalah:
1.    Akuntansi
Contoh layanan informasi yang berkenaan dengan pemilihan jurusan. Misalnya pemilihan jurusan Akutansi, karena dalam materi akutansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Sehingga orang yang mengambil jurusan akuntansi, biasanya mereka memiliki kemampuan menghitung yang baik, tekun, teliti dan ulet.
Ketika mereka lulus dari SMK itu nanti apakah mereka melanjutkan untuk keperguruan tinggi ataupun langsung bekerja, apabila mereka memutuskan untuk pendidikan lanjut maka tugas dari seorang konselor tersebut adalah memberikan mereka informasi yang berhubungan dengan perguruan tinggi mana yang cocok dengan pemilihan jurusan disaat SMKnya. Yang tentunya PTN / PTS yang ada hubungannya dengan pemilihan jurusan SMKnya dahulu mereka dapat masuk ke fakultas ekonomi yang mana didalam fakultas ekonomi itu nantinya akan ada perkuliahan yang berhubungan dengan materi yang didapat ketika SMK dahulu baik dalam bidang perpajakan, keunangan dan lain sebagainya.
Dan apabila siswa tersebut langsung kerja maka siswa diberikan informasi tentang jenis pekerjaan apa yang cocok dengan pendidikan di masa SMK baik  informasi berupa syarat- syarat pekerjaan yang dia inginkan. Dan pekerjaan yang dapat mereka pilih saat mereka lulus dari SMK diantaranya adalah di BANK, pekantoran dan lain sebagainya. Misalnya saja siswa tersebut memilih untuk bekerja di kantor maupun perusahaan. Jdi mereka harus memenuhi persyaratan apa saja yang dibutuhkan dibidang tersebut dan lain sebagainya.
2.    Teknik Bangunan
Setelah siswa mengetahui dan memahami pelajaran yang ada di sekolah seperti bagaimana cara menggambar bangunan, menghitung rencana anggaran biaya bangunan, menghitung kekuatan konstruksi bangunan, bagaimana metode untuk melaksanakan pekerjaan bangunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bangunan. Orang yang bekerja sebagai ahli teknik bangunan, biasanya memiliki kemampuan menggambar yang sangat bagus, mampu menghitung dan menganalisa yang baik, serta teliti, rajin, tekun dan ulet dalam bekerja.
Setelah mereka lulus memiliki peluang kerja sebagai berikut:
a)      Drafter : bertugas membuat gambar bangunan, gambar pelaksana/shop drawing atau gambar asbuilt drawing.
b)      Quantity surveyor : bertugas menghitung volume item pekerjaan bangunan, jumlah material dan tenaga kerja yang dibutuhkan.
c)      Pelaksana lapangan : bertugas memanajemen pekerjaan pembangunan agar sesuai dengan batasan waktu yang ditargetkan, mengontrol kualitas pekerjaan, serta mengarahkan mandor atau tukang bangunan.
d)     Quality qontrol : bertugas mengontrol kualitas pekerjaan proyek.
e)      Pengendalian proyek : menghitung rencana anggaran biaya bangunan, rencana anggaran biaya pelaksanaan pada setiap pekerjaan bangunan dan memikirkan bagaimana sebuah pekerjaan bangunan memberikan keuntungan yang maksimal.
f)       Logistik: bertugas menjamin ketersediaan material pada proyek bangunan.
g)      Konsultan perencana : membuat desain bangunan dan menawarkan jasa konsultasi.
h)      Kontraktor/pemborong : melakukan kontrak kerja kepada pemilik bangunan agar mempercayakan pelaksanaan pembangunannya.

A.      Kesimpulan
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan  maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal.
Karier adalah jabatan yang dimiliki seseorang dalam waktu yang cukup lama bahkan bisa dikatakan seumur hidup.
Trik untuk memilih jurusan di SMK adalah menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat, informasi yang sempurna, lokasi dan biaya, daya tampung jurusan atau peluang diterima, dan masa depan karir dan pekerjaan.
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang.
Salah satu strategi pelaksanaan layanan dasar adalah dengan layanan informasi, yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung
Missal, siswa memilih jurusan akuntansi, maka siswa harus pandai menghitung dan teliti, sedangkan jika memilih jurusan teknik bangunan, siswa harus pandai menggambar, menghitung dan memiliki kemampuan menganalisa yang tinggi.

A.      Saran
Sebagai seorang konselor harus memiliki wawasan yang luas dan memiliki informasi-informasi yang aktual untuk diinformasikan ke siswa. Terutama ketika siswa akan lulus dari sekolah, konselor memberikan informasi-informasi peluang kerja yang dibutuhkan siswa dan jika ada siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, konselor memberikan masukan-masukan dan informasi mengenai perguruan tinggi yang membuka jurusan yang diambil siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Minggu, 12 Agustus 2012

KONSERVASI LAHAN => Pengawetan Tanah dan Air


PENGAWETAN TANAH Dan AIR
Manusia tergantung pada tanah dan air sampai batas-batas tertentu. Tanah dan air yang baik tergantung pada manusia dan pengelolanya. Tanah sebagai tubuh alam dimana tumbuhan dapat hidup. Tanah adalah sumber daya yang perlu dijaga kesuburannya agar tetap menghasilkan hasil yang maksimal tanpa merusak tanah. Sedangkan Air merupakan komponen lingkungan yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup. Untuk itu kita harus bisa memanfaatkan tanah dan air dengan sebaik-baiknya, agar tanah yang kita tempati ini gampang tererosi dan air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tidak mengalami pencemaran maka harus menjaga pemanfaatannya dengan baik.
Apabila tanah tersebut tidak terjaga kesuburannya maupun kelestariannya, maka tanah tersebut akan mengalami erosi. Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi  karena  sebab  alami  atau  disebabkan  oleh  aktivitas  manusia. Erosi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu:
1.   Iklim
Pada daerah tropis faktor iklim yang paling besar pengaruhnya terhadap laju erosi adalah hujan. Besarnya curah hujan menentukan kekuatan dispersi, daya pengangkutan dan kerusakan terhadap tanah (Arsyad, 1989).
2.   Tanah
Tanah merupakan faktor penting yang menentukan besarnya erosi yang terjadi. Faktor-faktor tanah yang berpengaruh antara lain adalah
 (1) ketahanan tanah terhadap daya rusak dari luar baik oleh pukulan air hujan maupun limpasan permukaan, dan
 (2) kemampuan tanah untuk menyerap air hujan melalui perkolasi dan infiltrasi (Utomo, 1989).
Kepekaan atau ketahanan tanah terhadap erosi berbeda-beda sesuai dengan sifat fisik dan kimia tanah. Perbedaan ketahanan ini umumnya dinyatakan dalam nilai erodibilitas tanah. Semakin tinggi nilai erodibilitas tanah, semakin mudah tanah tersebut tererosi.
3.   Topografi
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai.  Kedua faktor tersebut
menentukan besarnya kecepatan dan volume limpasan hujan. Kecepatan limpasan hujan   ditentukan oleh kemiringan lereng dan panjang . Menurut Nurpilihan (2000) bahwa  secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng.
4.   Tanaman
Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
(a) intersepsi hujan oleh tajuk tanaman
(b) mempengaruhi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air
(c) pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif dan pengaruhnya terhadap porositas tanah
(d) transpirasi yang mengakibatkan keringnya tanah (Arsyad, 1983).
Hutan atau padang rumput yang tebal merupakan pelindung tanah yang efektif terhadap bahaya erosi. Tanaman yang tinggi biasanya menyebabkan erosi yang lebih besar dibandingkan tanaman yang rendah, karena air yang tertahan oleh tanaman masih dapat merusak tanah pada saat jatuh di permukaan tanah. Selain mengurangi pukulan butir-butir air hujan pada tanah, tanaman juga berpengaruh dalam menurunkan kecepatan aliran permukaan dan mengurangi kandungan air tanah melalui transpirasi (Rachman, 1991).
5.   manusia
Tindakan manusia yang semena-mena atau tidak mengikuti kaidah-kaidah konservasi tanah dan air maka akan menyebabkan  erosi yang dipercepat. Sebagai contoh adalah penebangan hutan yang tidak mengindahkan aturan; misalnya pemerintah telah menetapkan bahwa pada hutan produksi, tanaman hutan baru boleh ditebang bila diameter tanaman sudah sama atau melebih 60 sentimeter. Namun yang terjadi adalah bahwa tanaman hutan yang diameter batangnya kurang dari 60 sentimeterpun sudah ditebang.



A. Pengertian Pengawetan Tanah Dan Air
Pengawetan tanah adalah penempatan setiap bidang tanah dengan cara penggunaan sesuai dengan kemampuannya dan memperlakukan sesuai persyaratan yang diperlukan supaya tidak terjadi kerusakan lahan. Konservasi tanah ini tidak bisa lepas dari konservasi air yaitu penggunaan air yang jatuh ke tanah untuk keperluan pertanian secara efisien dan pengaturan waktu pengaliran, sehingga tidak terjadi banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Pengawetan  air adalah usaha-usaha agar air dapat lebih banyak disimpan di dalam tanah sehingga dapat digunakan tanaman dan mengurangi terjadinya banjir dan erosi.  Salah satu usaha dasar dalam pengawetan tanah dan air adalah menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya.
Pengawetan Tanah Dan Air adalah usaha/ upaya menjaga/ memperbaiki ataupun meningkatkan keawetan peranan dan fungsi tanah maupun air secara berkelanjutan. Tanah-tanah yang tidak lagi dapat berperan dan berfungsi faktor produksi dan faktor lingkungan maka tanah itu dikelompokkan sebagai tanah rusak.
Pengawetan tanah tidak lepaslah dari pengawetan air, karena tanah merupakan tempat penyimpanan air tanah. Jika fungsi tanah pada suatu daerah sudah tidak optimal maka berdampak pada kurang tersedianya air tanah. Menurut Maryono, dkk. (2000) Pengawetan tanah berpengaruh juga terhadap pengawetan air sehingga sering disebut pengawetan tanah dan air, diupayakan dengan cara pengendalian erosi melalui:
1. penyerapan daya pukul butir air hujan,
2. penyerapan daya kikis aliran air,
3. pengurangan kecepatan dan jumlah aliran air,
4. penyerapan daya tahan tanah terhadap erosi, dan
5. pencegahan gerakan tanah longsor.

Untuk itu dalam pengawetan tanah terdapat beberapa metode. Metode pengawetan tanah pada umumnya dilakukan untuk:
1.         melindungi tanah dari curahan langsung air hujan
2.         meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah
3.         mengurangi run off (aliran air dipermukaan tanah)
4.         meningkatkan stabillitas agregat tanah
metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga yaitu metode vegetatif, mekanik/ teknik dan metode kimia. Untuk itu akan dijelaskan tentang metode pengawetan tanah  sebagai berikut:
1.   Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
a.    Penghijauan, yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis tanaman tahunan seperti akasia, angsana, flamboyant. Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/kotoran di udara lapisan bawah.
b.   Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras seperti pinus, jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil kayunya.
c.    Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanami lahan searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan pada lahan dengan kemiringan 3 – 8%.
d.   Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras seperti pinus, jati, cemara. Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air hujan, memperlambat erosi dan memperkaya bahan organik tanah.
e.    Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan pe-nanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak lurus terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerah yang hampir datar jarak tanaman diperbesar, pada kemiringan lebih dari 8% jarak tanaman dirapatkan. Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.
f.    Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah tidak berkurang.
2.   Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain:
a.  Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air, dan memperbesar resapan air.
b.  Pembuatan tanggul/ guludan/ pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah. Pada tanggul dapat ditanami palawija.
c.  Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air dan mengurangi erosi.
d.  Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat diperlambat dan mengatur aliran air sampai ke sungai.
3.   Metode Kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil.
Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan, walaupun cukup efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-percobaan. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain Bitumen dan Krilium. Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan 1:3, kemudian dicampur dengan tanah.
Selain menggunakan tiga metode diatas ada juga cara yang lain yaitu dengan Cara pengawetan tanah yang dapat ditempuh adalah:
1.   Memberi pupuk/pemupukan sesuai dengan jenis tanah baik pupuk kandang maupun pupuk buatan
2.   Membuat saluran irigasi untuk pengairan sawah yang jauh dari mata air
3.   Membuat sengkedan untuk mencegah erosi tanah
4.   Menjaga tanah dari penggunaan zat/ bahan- bahan kimia yang merugikan
5.   Menanami lahan yang gundul untuk membantuk agar tidak terjadi erosi
6.   Melakukan rotasi tanaman pada satu bidang tanah
7.   Melaksanakan penghijauan dengan cara memberi humus pada tanah
8.   Memelihara cacing tanah dalam tanah untuk menggemburkan tanah
Tujuan dan sasaran utama pengawetan tanah dan air adalah
1). Mencegah terjadinya kerusakan tanah dan air, atau menjaga dan mempertahankan fungsi dan peranan tanah baik sebagai fungsi produktivitasnya, fungsi lingkungan, fungsi hydrologis, dsb.
2). Memperbaiki tanah-tanah yang mengalami kerusakan
3). Meningkatkan fungsi dan peranan tanah untuk berbagai kepentingan agar tanah dan air produktif secara berkelanjutan.
B.  Prinsip Dasar Pengawetan Tanah Dan Air
Dalam pengawetan tanah terdapat Prinsip Dasar Pengetahuan Konservasi/ Pengawetan Tanah dan Air.
1.      Melindungi dan menjaga keawetan peranan dan fungsi tanah dan air secara berkelanjutan
2.      Memperbaiki peranan dan fungsi tanah dan air yang mengalami kerusakan.
3.      Meningkatkan peranan dan fungsi tanah dan air sampai pada tingkat optimal
4.      Usaha / tindakan pengawetan tanah dan air didasarkan pada persyaratan kebutuhan yang disesuaikan dengan tingkat kesesuaian lahan yang ada.
5.      Peruntukan dan penggunaan tanah yang berasaran tujuan pencapaian hasil dan produksi yang optimal per satuan luas secara berkelanjutan tidak lain sejalan dengan usaha mempertahankan dan memperbaiki lingkungan. Dengan demikian usaha pengawetan tanah dan air adalah juga usaha pengawetan lingkungan.
6.      Usaha / tindakan pengawetan tanah tidak berarti melarang penggunaan / pemanfaatan tanah dan air tetapi bagaimana tanah dan air dapat dimanfaatkan secara optimal namun tidak membuat terjadinya kerusakan tanah dan air ataupun tidak merusak tanah setempat dan tanah di tempat lain yang dipengaruhinya.
C. Usaha Pengawetan Tanah dan Air
Usaha pengawetan tanah dan air adalah usaha untuk mencegah pengangkutan material tanah yang membuat lapisan tanah bertambah dangkal tidak lain adalah usaha untuk menekan bahaya erosi sampai ke tingkat yang tidak membahayakan (ambang erosi). Pengawetan tanah dan air tidak lain merupakan upaya untuk memantapkan struktur tanah agar tidak mudah terdispersi, dan upaya untuk memperbesar daya infiltrasi/perkolasi tanah serta memperbesar daya tampung tanah terhadap air. Usaha memantapkan struktur tanah dan usaha meningkatkan daya infiltrasi tanah masih dapat dilakukan, namun upaya memperbesar daya tampung tanah terhadap air adalah usaha yang tidak mungkin atau sangat sulit dilakukan karena daya tampung tanah terhadap air hanya bisa dilakukan bila solum tanah dipertebal ( volume tanah termasuk ruang pori total tanah ), terlebih bila daerahnya berlereng yang berada di dataran tinggi adalah satu hal yang sulit dilakukan.
Usaha-usaha mengawetkan tanah dan air berorientasi (bersasaran tujuan) untuk mengawetkan fungsi tanah dan air secara berkelanjutan meliputi :
1. Fungsi produktivitasnya (media tumbuh).
2. Fungsi lingkungannya
3. Fungsi hydrologinya, dsb.
Untuk itu usaha-usaha pengawetan tanah ditujukan pada peruntukan dan pemanfaatan tanah yang dapat dibagi menjadi dua meliputi :
1). Kawasan lahan yang dibudidayakan, meliputi :
a.    Untuk pembangunan di sektor pertanian tanaman pangan ( semusim dan holtikultura, rempah-rempah dan tanaman obat-obatan).
b.   Untuk pembangunan perkenunan ( tanaman semusim, tahunan, industri).
c.    Untuk pembangunan perikanan.
d.   Untuk pembangunan peternakan.
2).Kawasan/ lahan non budidaya , meliputi :
a. Hutan
b. Perkotaan/ pemukiman
c. Perindustrian ( kawasan industri )
d. Pertambangan
e. Cagar alam
f. Marga satwa
g. Wisata alam, wisata budaya, reboisasi
h. Pembangunan fasilitas infrastruktur ( jalan, jembatan, PAM, waduk, fasilitas pengairan/irigasi, PLN ( listrik) dan fasilitas umum lainnya).
Usaha pengawetan tanah dan air yang sifatnya preventif ( pencegahan )
Usaha pengawetan tanah dan air secara preventif yakni usaha pencegahan baik secara tidak langsung maupun secara langsung pada tanah dan air sejak areal penggunaan lahan, bahkan sejak dalam proses perencanaan penggunaan lahan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusakan tanah dan air.
a. Usaha pengawetan tanah dan air secara preventif tidak langsung
Usaha ini telah dikonsep dan diprogram dalam proses perencanaan penggunaan lahan baik untuk kepentingan pembanguann wilayah maupun pembangunan bagian tertentu (lokasi). Kaitan pengawetan tanah dan air dengan pembangunan wilayah ( penggunaan lahan untuk pembangunan secara menyeluruh ) lebih ke hubungan aspek fisik lingkungan, untuk itu wilayah harus dilihat secara menyeluruh sebagai suatu sistem ekologi tidak berdasarkan per segmen (bagian) wilayah.
b. Usaha pengawetan tanah dan air secara preventif langsung
Usaha preventif langsung juga telah dikonsep dan diprogramkan dalam proses perencanaan penggunaan lahan, mulai dari rencana penggunaan lahan, di dalam aspek manajemen penggunaan lahan, mulai dari rencana land clrearing, sampai panen. Usaha preventif langsung meliputi :
1.   Penentuan waktu tepat dari setiap tahapan kegiatan pelaksanaan
2.   Penentuan dan pemilihan peralatan yang tepat dan efisien
3.   Penentuan dan pengaturan cara pelaksanaan yang tepat
4.   Penempatan jenis fasilitas pendukung maupun fasilitas untuk usaha pengawetan tanah dan air secara tepat seperti penempatan sistem jaringan jalan ( farm road ), sistem drainase, ataupun pembuatan terrasering.
5.    Menentukan seed bed & root bed yang kualitasnya disesuaikan dengan karakteristik lahan dan persyaratan kebutuhan jenis tanaman yang akan diusahakan
6.    Menentukan sistem pertanaman/pola tanam berdasarkan karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman.
7.   Manajemen pemeliharaan tanaman
8.   Teknik panen dan transportasi yang tepat dan benar yang tidak membuat tanah menjadi padat.

 

 DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2276586-metode-pengawetan-tanah-dan-air/