SUPERMOON
Supermoon merupakan
ukuran bulan yang tampak lebih besar dari pada biasanya. Penampakan bulan
terbesar tersebut diperkirakan 6x lebih besar dari penampakan bulan biasanya.
Kejadian supermoon ini sudah pernah terjadi pada tahun 1955, 1974, 1992, 2005,
2011,2012,2013 dan pada tahun 2014 juga terjadi supermoon.
Supermoon terjadi
karena posisi bulan berada pada titik terdekat dengan bumi yang disebut dengan
istilah Perigee. Sedangkan titik
terjauh bulan disebut dengan istilah Apogee.
Hal ini berkaitan dengan hukum Keppler yang menyatakan bahwa lintasan benda
langit yang mengorbit berbentuk elips. Sehingga pada suatu waktu benda langit
yang mengorbit terhadap pusatnya akan berada pada titik terdekat maupun
sebaliknya. Proses supermoon dapat terjadi selama bumi dan bulan berada pada
posisi sejajar dengan posisi bumi berada ditengah. Berikut merupakan ilustrasi
dari Supermoon.

Supermoon dicetuskan
pertama kali oleh ahli Astronom Richard Nolle lebih dari 30 tahun yang lalu.
Nolle mendifinisikan Supermoon sebagai bulan purnama dengan proses orbit bulan
yang sangat dekat dengan bumi. Seperti yang diuraikan oleh Thomas Djamaluddin
ahli Astrofisikawan dari LAPAN(Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional) bahwa Purnama
terdekat merupakan fenomena Antariksa yang terjadi kala siklus jarak terdekat
bulan dengan bumi dan siklus bulan purnama bertemu. Siklus jarak terdekat bulan
dengan bumi terjadi setiap 27 hari sekali, sedangakan siklus bulan purnama 29,5
hari sehingga tidak selalu bertemu.
Dalam Astrologi
Supermoon dikaitkan dengan bencana, sedangkan dalam teropong astronomi fenomena
Supermoon tidak ada kaitannya dengan bencana anggapan seperti itu tidak
dibenarkan dan tidak terbukti. Hanya saja fenomena ini akan mengakibatkan
pasangnya air laut seperti pada saat bulan purnama yang dikarenakan adanya gaya
tarik menarik antara bumi dan bulan yang disebut dengan Grafitasi Bulan.