Peta Konsep Materi Geologi
Pembahasan Peta Konsep
A. Konsep Geologi
1.
Pengertian Geologi
Geologi berasal dari bahasa
yunani yaitu Geo artinya bumi, dan Logos artinya ilmu jadi Geologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang bumi. Pengertian bumi sendiri mencakup selubung gas
yanng mengitari planet bumi(atmosfer) perairan yang ada di permukaan
bumi(hidrosfer) dan bagian padat dari planet bumi(lithosfer).
Spesialisasi berkembang karena
pada hakekatnya manusia adalah makhluk terbetas, sehinga ruang lingkup kajian
geologi di batasi pada lithosfer. Dan kemudian terjadi sepesialisasi lebih
lanjut sehingga menghasilkan sub-bidang geologi/ cabang geologi.
Kemudian sub-bidang geologi
tersebut adalah:
Ø Petrologi, mempelajari batuan sebagai
materi penyusun bumi
Ø Mineralogi, mempelajari mineral sebagai
penyusun bumi
Ø Geologi struktur, mempelajari setruktur/
susunan/ hubungan batuan-batuan penyusu kerak bumi
Ø Stratigrafi, mempelajari tentang
perlapisan batuan sedimen
Ø Paliontologi, mempelajari fosil-fosil yang
terkandung dalam batuan untuk mengungkap kejadian dimasa silam
Ø Vulkanologi, mempelajari masalh kegunung
apian
Ø Seismologi, mempelajari asal-usul gempa
bumi
Ø Geologi Pertambangan, mempelajarii bahan
galian yang bernilai ekonomi
Ø Geologi Minyak dan Gas Bumi, lebih
mengkhususkan pada asal-usul terjadinya gas dan minyak bumi
Ø Geologi Tekhnik, mempelajari kondisi
geologis dalam kaitannya dengan kontruksi bangunan seperti pembuatan jalan
raya,jalan kereta api dan lain-lain
Ø Geomorfologi, mempelajari asal-usul dari
bentuk-bentuk permukaan bumi.
Sub-bidang geologi atau cabang
geologi tersebut saling berhubungan,saling tergantung,saling menunjang satu
sama lain dalam mengungkapkan masalah yang berkenaan dengan bumi.
Sebagai suatu
kesimpulan, Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi khususnya lithosfer,
mengenai materi penyusunannya, bagaimana proses-proses yang dialaminya serta
perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh proses-proses yang lambat sampai
proses yang sangat cepat.
2.
Hubungan Geologi dengan Geografi
Binarto mendifinisikan
geografi sebagai ilmu yang mencitrakan, menerangkat sifat-sifat bumi menganalisis
gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khusus mengenai kehidupan dan
berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Hasil seminar
loka karya peningkatan kualitas pengajaran geografi di semarang tahun 1988
mendifinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan-persamaan dari
perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau lingkungan
dalam konteks keruangan.Jadi geografihubungan dengan interaksi manusia dengan
lingkungannya dengan tekanan paada manusianya. Geo dalam geografi sama dengan
pengertian Word(dunia), sedang Geo dalam geologi dapat diartikan earth(bumi)
objek memang ada kesamaan yaitu bumi, tapi sudut pandangnya berbeda. Geografi
memandang bumi selalu berubah sebagai akibat proses yang alamiah.Dari hubungaan
tersebut geologi berperan sebagai ilmu bantu bagi geografi sebab salah satu
fenomena geosfer yang dipelajari dalam geografi menjadi kajian geologi yaitu
lithosfer.
3. Asal Mula Bumi
Asal mula bumi atau terjadinya
bumi adalah masalah astronomi,sama dengan terjadinya jagat raya,planet-planet
dan semua benda-benda angkasa. Sejak abad XV11 sudah muncul berbagai pemikiran
mengenai terjadinya bumi dan planet lain dalam sistem tatasurya yang akan
diuraikan secara ringkads dibawah ini:
Tahun 1747 George
Buffon(astronomi prancis) menduga bahwa mula-mula ada sebuah bintang yang
melintas dekat matahari, menyebabkan sebagian dari selubung debu gas matahari
tertarik menjadi planet-planet salah satunya bumi. Pemikiran Buffon ini pada
abad XX dikembangkan menjadi teori Planetesimal dan Hyporesis Protoplanet.
Tahun 1775 Immanuel
Kant(jerman)Plerre laplance(astronom prances)
mengemukakan teori kabut pilin/kabut
panas/teori nabular yang intinya:mula-mula ada awan yang panas berputar perlahan-lahan
dan semakin cepat akibat pemampatan grafitasional. Karena rotasinya semakin
cepat maka gaya sentrifugal semakin besar yang mendorong awan debu kearah
luar.Sehingga terbentuk gelang awan debu yang mingitari pusatnya. Sedang materi
awan debu yang berada di bagian pusat semakin panas dan menjadi matahari.
Tahun 1905 T. C.
Chamberlin(geolog dari univ.chicago) menggambarkan pemikiran Buffon menjadi
teori Planetesimal, mula-mula ada bintang yang melintas dekat matahari yang
menyebabkan terjadinya pasang luar biasa di permukaan matahari.Selubung
matahari mencuat keluar, kemudian terpecah dalam beberapa kelompok dan
mengitari matahari setelah dingin gas debu berkondensasi menjadi frgmen padat
sampai cukup besar dan mengisi ruang antar bintang.
Tahun 1944 C. F.Von Waizacker
dan Gerald Kniper 1951 memodifikasi teori Planetesimal menjadi Hypotesis
Protoplanet.Menurut hipotesis protoplanet,matahari dan planet terjadi bersamaan
dalam galaksi bima sakti(millky way galaxy).
Sekitar 5-6 milyaran yang lalu
terdapat awan debu gas yang dingin dalam jumlah banyak dibagin tepi galaksi
bima sakti, berputar pada porosnya sambil mengikuti perputaran galaksi secara
keseluruhan.
Mengenai asal-usul dari gas di
atmosfer dan permukaan bumi ada dua yaitu:
1) Hypotesis
Degasing(out gassing)
Gas dan air naik ke permukaan menempati
atmosferdan permukaan bumi. Tetapi karena temperatur bumi masih tinggi maka gas
tersebut hilang keluar kejagat raya,bumi belum mempunyai atmosfer.Setelah bumi
mengalami pendinginan dan mulailah terbentuk atmosfer bumi.Dan diduga sumber
utama Oksigen bebas di atmosfer adalah dari proses fotosintesis.
2) Fhotochemical Dissociation
Pada waktu itu belum ada Oksigen bebas di
atmosfer,belum ada lapisan ozon di atmosfer. Dan dalam reaksi kimia terurai
lagi oleh radiasi ultraviolet hingga terbentuk lapisan ozon yang melindungi
kehidupan di bumi.
1
Sumber Keterangan Bagian dalam Bumi
Jari-jari bumi ke khatulistiwa
6378 km dan ke kutub 6375 km. Para ahli melakukan penyelidikan secara tidak
langsung dari ilmu kosmologi, geokimia dan geofisika.
Para ahli menganaliisis
kesimpulan mengenai keadaan bagian dalam dari bumi. Penelitian geokimia atas
sampel batuan, lava dan bahan lain yang di keluarkan melalui letusan gunung api
mengenai komposisi, densitas, serta sifat batuan di lapisan dalam.Sedang
penyelidikan geofisika juga sangat membantu meramalkan bagian dalam bumi.
Terutama keterangan yang disumbangkan oleh hasil penelitin kemagnetan
bumi,grafitasi dan seisme.
a.
Gravitasi Bumi
Di setiap tempat gravitasi bumi tidak sama, di khatulistiwa
bekisar 978 gal dan di kutub 983,1 gal. Karena perbedaan grafitasi di daerah
khatulistiwa dan kutub tersebut maka berat benda di timbang di kutub lebih
besar di banding di khatulistiwa.
Dalam grafitasi setiap naik 1
grafitasi akan turun sebesar 0,0386 mgal dan sebagai akibat tambahan batuan
setiap 1 m menyebabkan naiknya grafitasi
sebesar 0,0419p.
Ada dua kemungkinan tipe
anomali, yaitu:
1)
Anomali
gravitasi positif, bila gravitasi sebenarnya lebih besar dari gravitasi
teoritis. Daerah yang mengalami anomali gravitasi positif cenderung mengalami
penurunan untuk mencapai keseimbangan sebab kelebihan beban.
2)
Anomali
gravitasi negatif, bila gravitasi sebenarnya lebih kecil dari gravitasi
teoritis. Daerah yang mengalami anomali gravitasi negatif cenderung mengalami
pengangkatan untuk mencapai keseimbangan karena kekurangan beban.
Ada dua hipotesis yang terkenal di kalangan ahli
geologi yaitu:
1)
Hypotesis part(partt’s hypotesis of isostary)
M engatakan massa benua
lebih tinggi dari pada massa
dasar laut, tapi densitas batuan penyusun dasar laut lebih besar dari pada
densitas batuan benua karenakan perbedaan batuan yang menyusun kerak bumi.
2)
Hypotesis airy(airy’s hypotesis of isostary)
Membenarkan
bahwa batuan penyusun kerak bumi tidak sama densitasnya,tapi perbedaan tersebut
tidak terlalu besar.
b. Kemagnetan Bumi (Magnetisme)
Bumi merupakan benda magnet yang
luar biasa besarnya. Menurut Gilbert bumi bersifat magnet karena inti bumi penuh
dengan loadstone batuan yang banyak mengandung magnetic.
Abad ke19 para ahli fisika mengetahui bahwa loadstone bukanlah
satu-satunya sumber kemagneta,karena magnet tidak dapat di pisahkan dengan arus
listrik
Medan magnet adalah daerah
sekitar magnet yang masih berpengaruh dengan gaya magnet. Mineral ferromagnetik dalam
batuan menyebabkan penyimpangan anomali medan magnet. Analisis anomali magnetik
hampir sama dengan anomali grafitasi.
c.
Seismik
Pelepasan
energi dalam kerak bumi akibat patahan atau letusan gunungapi maupun longsor.
Gelombang gempa dapat di bedakan atas dua
macam:
1). Body
Wave, gelombang yang merambat dalam bumi dari pusat gempa kesegala arah.Berdasarkan arah rambatan ada
dua,gelombang longitudional dan trasversal.
2). Survace
Wave, gelombang yang merambat dari hiposentrum ke permukaan bumi kemudian dari
episentrum merambat kesegala arah.
Refraksi(pembiasan)
terjadi karena perubahan kecepatan ketika melalui lapisan atas dan bawah.
2. Lapisan-lapisan Bumi
Struktur bumi
mulai bagian luar sampai dalam, dugaan dari para ahli untuk menerangkannya yang
berkaitan dengan wujud, temperatur dan tekanan.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, lapisan bumi dibagi menjadi tiga yaitu:
a). Kerak Bumi,bagian paling
luar tebal 6-50 km, dan di bedakan dua lapisan,
lapisan Granitis da Basaltis.
b). Selimut Bumi, terletak di
bawah kerak bumi,di bedakan tiga lapisan, lapissan Lithosfer, Asthenosfer, dan
Mesosfer.
c). Inti Bagian Luar,
menempati bagian paling dalam,di bedakan dua bagian, Inti Bagian Luar dan Inti
Bagian Dalam.
1. Mineral
Mineral mempunyai pengertian
yang bervareasi, dalam pertambangan mineral bahan galian, bagi ahli farmasi
mineral, unsur yang terkandung dalam obat. Dari semua unsur yang menyusun kerak
bumi, ada 8 unsur yang paling banyak dan meliputi 99% dari semua unsur penyusun
kerak bumi.
James Gilluly mineral
dikelompokkan menjadi tiga yaitu mineral
karbonat, mineral silikat, mineral bahan galian penting.
Mineral yang banyak
menyusun bumi adalah Mineral silikat,
miral silikat ferromagnesia,mineral yang mengandung besi dan magnesium. Mineral
Oksida, mineral ini lebih kuat dari mineral lain kecuali silikat. Mineral
Sulfida, terbentuk dari penggabungan secara langsung antara unsur(besi, perak,
tembaga, timah hitam,zink, air raksa) dengan belerang. Mineral Karbonat dan Sulfat.
Beberapa sifat fisik mineral:
a. Bentuk kristal,bila berkembang secara
bebas menghasilkan bentuk yang khas.
b. Hardness (kekerasan mineral),bila inigin
mengetahui kekerasannya maka mineral tersebut digoreskan.
c. Sepecific Grafity (berat jenis)
d. Cleavage (belahan/ bidang belahan)
e. Frakture(pecahan), bila pecah secara
sempurna akan menghasilkan bentuk tertentu
f. Colour (warna)
g. Streak (cerat/ coret), sifatnya konstan,
tidak selalu sama dengan warna mineral.
h. Luster (kilap) di bedakan menjadi tiga,
Metalic memantulkan cahaya, Sub- metalik memantulkan cahaya antara matalik non
metalik, Non metalik.
i.
Lain-lain
misalnya tenacity, taste, touch, sifat kemagnetan dsb.
2. Batuan
Batuan adalah bahan alamiah
penyusun bumi. Pengolonggan batuan ada yang berdasarkan warna, kekasaran, umur,
kandungan kimia dsb.
Batuan dapat di bedakan
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Batuan Beku, batuan yang terbentuknya dari
permukaam magma.Batuan yang membeku
sebelum mencapai permukaan bumi disebut batuan beku dalam. Batuan yang membeku
setelah mencapai permukaan bumi disebut batuan beku luar. Dan yang membeku
mendekati permukaan bumi dalam celah rekahan gunung api disebut batuan sela.
Plutonik dibedakan atas
Batuan
Pluton, bila diperhatikan letak ia membeku ada dua yaitu sill, dike. Masive
pluton, di bedakan dua macam yaitu laccolith, batholith.Tekstur batuan beku:
paneritik, apanitik, glssy, porfirik. Klasifikasi batuan beku berdasarkan
warna: teranng bersifat asam,gelap bersifat basa.
b. Batuan Sedimen, batuan yang terjadi karena
pengendapan hasil erosi. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil erosi
dibedakan atas: sedimen aquatis, aeolis/aeris, glasial. Klasifikasi berdasarkan
cara pengendapan: batuan sedimen klasik, sedimen kimiawi, sedimen organik. Struktur
batuan sedimen, kenampakan tubuh batuan sedimen.
c. Batuan Metamorf, batuan yang mengalami
perubahan, perubaban yang dialami prubahan fisik dan kimia. Penyebab dari
metamorf adalah tekanan tinggi, ada tipe tekanan tersebut adalah tekanan
statis, disebabkan berat batuan yang ada diatasnya. Tekanan dinamis dihasilkan
oleh gerak kerak bumi. Proses metamorfosis dapat dikelompokkan atas geothermall
alterasi, hidrotermal alterasi, pneumatholysis, metamorfosis sentuhan, dinamo
metamorfosis, metasomatisme. Tekstur dan komposisi batuan tidak didasarkan pada
basarnya butiran batuan melainkan atas dasar orientasi.
Berbagia teori dikemukakan
para ahli bahwa bumi selalu mengalami proses. Baru pada tahun 1960 an terjadi revolusi pemikiran
yang menguatkan bahwa bui dalam keadaan labil dengan bukti menyakinkan.
a. Teori- Teori Tektonisme
Teori kontraksi oleh james
dana dan eliede naumant, bahwa permukaan tidak rata karena bagian dalamnya
mengalami pendinginan secara derastis hingga permukaan bumi mengerut.
Eduard Zuess, bahwa ada dua benua
yang berlokasi di kedua kutub bumi. Benua tersebut adalah laurentia dan gondwana.
Kedua benua tersebut pecah dan menjadi benua seperti sekarang.
Teory pergeseran benua,Alfred
wegener mengemukakan bahwa ada satu benua yaitu pangaea, benua tersebut bergerak
perlahan kearah equator dan kearah barat sampai sekarang ini.
Teori konveksi, mengemukakan
bahwa di dalam lapisan atmosfer yang agak lunak terjadi aliran konveksi di mana
pengaruhnya sampai ke permukaan bumi. Sehingga prmukaan bumi tidak rata.
Teori tektonik lempeng, ada
tiga macam perbatasan lempeng: divergent boundaries, covergent boundaries,
shear bounddaries.
b. Struktur Diastropik
Struktur primer adalah
struktur yang terbentuk pada saat pemmbentukan batuan. Struktur sekunder adalah struktur yang di hasilkan
oleh proses deformasi dan dislokasi. Struktur batuan di bagi menjadi empat
yaitu:
1). pelengkungan
2). pelipatan,berdasarkan
sumbu lipatan dikenal beberapa tipe dasar lipatan yaitu lipatan simetris,
lipatan miring, lipatan rebahan, lipatan isoklin.
3). Retakan,struktur yang
terbentuk karena renggangan yang menyebabkan batu retak,namun tidak mengalami
dislokasi.
4). Patahan atau Sesar,
terjadi bila tekanan cukup kuat, melampaui titik batu. Beberapa tipe dasar
patahan yaitu: strike- slip fault, dip- slip flaut, rotational fauit, oblique-
slip faut.
c. Gempa Bumi
Adalah suatu sentakan asli
yang terjadi di bumi, bersumber dari dalam bumi yang kemudian merambat
kepermukaan (katili, 1966, dalam alzwar, 1988).
1) Klasifikasi Gempa bumi
a) Gempa Bumi Tektonik, gempa
yang terjadi karena pergeseran kerak bumi atau pristiwa tektonisme.
b) Gempa Bumi Vulkanik, gempa
yang ter jadi karena aktifitas vulkanisme baik sebelum, sedang atau terjadi
letusan gunung api.
c) Gempa Bumi Runtuhan, gempa
yang disebabkan oleh longsor atau runtuhan atap gua bawah tanah atau lubang
tambang.
2) Epysentrum dan Hypesentrum Gempa Bumi
Kekuatan getaran gempa bumi
tidak lama pada titi yang berlainan dari permukaan bumi. Suatu titik yanng
getaran gempa buminya paling kuat disebut episentrum. Dan suatu titik yang
tegak lurus di bawahnya adalah hyposentrum.
Daerah di permukaan bumi yang
paling parah menderita goncangan gempa adalah yang berdekatan dengan episentrum
gempa.
Pada peta gempa bumi di kenal
dengan istilah
Isoseisto, garis pada peta yang menghubungkan
tempat yang mengalami gempa sama besarnya.
Pleistoseisto,daerah yang paling parah menderita
goncanggan gempa.
Homoseiste, garis yang menghubungkan tempat-
tempat yang menerima getaran gempa pada waktu yang bersamaan.
3)Ukuran Gempa Bumi
Ukuran gempa bumi dapat
dinyatakan dengan brsarnya energi yang (magnetudo gempa) atau dengan
menganalisis ukuran gempa akibat dari gempa.
Skala tidak mempunyai batas
atas dan bawah sehingga dapat mencatat gempa yang sangat lemah dan kuat.
4)
Agihan Gempa Bumi
Pusat- pusat
gempa di dunia cenderung trerletak pada perbatasan lempeng- lempeng lithosfer
karena di tempat itulah terjadi pergerakan kerak bumi. Gempa besar sering
terjadi mengelompok dalam dua jalur yaitu jalur daerah sirkum pasifik dan daerah
jalur sirkum mediteran. Daerah gempalannya berkaitan dengan Mid- Oceanic Ridge/
tipe perbatasan divergent.
5)Peramalan
dan Proteksi Terhadap Bahaya Gempa Bumi
Para ahli
mampu menentukan bahaya gempa bumi, petunjuk yang di gunakan terjadinya gempa
bumi antara lain:
·
Peneltian
triangulasi, jaringan titik- titik disekitar daerah rawan gempa
·
Pengukuran
kemiringan, daerah lereng diukur dengan tiltmeter agar diketahui perubahan
kemiringan
·
Mencatat
gempa- gempa kecil
·
Pengukuran
strain batuan, akan menunjukkan gerak- gerak kerak bumi dapat menghasilkan
patahan dan selanjutnya gempa bumi
·
Perubahan
medan magnet bumi
·
Tabiat
binatang, karena binatang dapat merasakan getaran gempa bumi
Robert
Waliace dari US Gerlogical surve nasional center of earthquike researh mengemukakan
hasil penelitiannya panjang patahan san andreas bahwa gempa bersekala 6 tejadi
setiap 5 tahun sekali, 7 terjadi setiap 17 tahun sekali, dan pada 8 terjadi 100
tahun sekali.
d.Vulkanisme
Kata vulkan
berasal dari kata vulkano, suatu kawah gunung api. Magma, materi kental dalam
kerak bumi dagian atas. Berhubung wujud cair kental, tentunya terdapat ruang yang disebut dapur magma.
Berdasarkan
komposisinya magma dapat di bedakan atas:
·
Magma
asam, kaya dengan mineral siikat terutama felsper.Umumnya ringan kandungan gas
tinggi dan lebih kental.
·
Magma
basa, kaya dengan ferromagnesia dan kalsium tetapi kurang mineral silikat.
Umumnya berat, kandungan gas rendah dan lebih cair
1)Materi Vulkan
Materi yang dikeluarkan oleh suatu letusan gunnung api ada yang berwujud
gas, cair maupun padat. Materi wujud cair dan mengalir disebut lava. Struktur
batuan yang bergelombang dikenal dengan iatilah vesikuler dan amidalloidal.
Materi wujud padat dikenal dengan nama tephra dan dapat dibedakan lagi menurut
ukurannya menjadi abu vulkanik, pasir, lapilin, bom.
2)Bentuk- bentuk Vulkan
Bentuk vulkan
dibedakan menjadi 3:
1) Vulkan perisai, dibangun oleh aliran lava
dalam jumlah besar dari suatu kawah pusat
2) Vulkan kerucut, dibangun oleh material
erupsi berupa pyroklasik. Magmanya bersifat asam lebih kental dan banyak
mengandung gas
3) Vulkan maar, dibangun oleh erupsi dahsyat
yang menghempaskan sebagian besar tubuh gunung, namun erupsi lebih dominan gas
yang mengikir batuan membentuk lubang besar.
3) Macam-macam Erupsi
Erupsi
atau letusan gunung api terjadi apabila tenaga gas dari dapur magma mampu
mendobrak batuan penyusun kerak bumi. Ukuran kawah bermacam- macam dari
beberapa materi sampai 0,8km dan dapat meluas karena tepinya mengalami longsor
atau tekikis gas panas.
Istilah
kaldera digunakan untuk depresi yang luas di puncak gunungf api, dikelilingi
dinding terjal, diameternya mencapai 11 km.
Berdasarkan
eksplosif tidaknya suatu erupsi vulkan dapat dibedakan atas erupsi eksplosif
dan efflusif. Keeksplosifan tergantung pada keadaan dapur magma dan sifat
magma.
Berdasar
bentuk dan lokasi kepundan tempat keluarnya magma erupsi dapat debedakan atas:
·
Erupsi
celah, erupsi yang tidak melalui lubang kepunden gunung api melainkan melalui
retakan batruan
·
Erupsi
puncak , erupsi yang melalui pipa kepundan gunung api
Klasifikasi
erupsi didasarkan pada penyebab erupsi yaitu erupsi magma, erupsi hidro, erupsi
prentik, erupsi preato magnetik.
Berdasarkan
ciri- ciri erupsi vulkan di dunia para ahli membagi kedalam 5 tipe erupsi yaitu
tipe island, hawai, stromboll, vulkano, pele.
4) Peramalan Erupsi Vulkan
Gejala
yang biasanya dijadikan petunjuk untuk meramalkan erupsi vulkan adalah
pembumbungan, perubahan temperatur, perubahan medan magnet, komposisi lava dan
abu vulkanik, dan sejarah letusan.
E. Waktu Geologi
Bumi kita
selalu mengalami perubahan sebagai akibat dari proses yang dialami. Para ahli geologi menafsirkan dan
menghitungkan umur bumi, umur unit batuan dan kejadian yang berhubungan dengan
bumi. Ada pun bidang geologi yang berhubungan erat dengan penentuan umur
geologi terutama 3 sub- spesialisasi geologi yaitu paleontologi, stratigrafi,
geokhronologi.
1.
Pengukuran Umur Relatif
Dalam
menentukan umur relatif suatu lapisan atau unit batuan dikenal beberapa metode,
antara lain:
a. Superposisi, diartikan kedudukan diatas
b. Intertonguing, batuan yang saling
memasuki/menembus satu sama lain
c. Intrusi, batuan beku dalam magma yang
menyusup ke dalam batuan kemudian membeku didalamnya
d. Deformasi, unit batuan yang mengalami
perubahan formasi karena adanya proses geologi seperti pelipatan dan patahan
e. Metamorfisme, proses perubahan bentuk dan
komposisi batuan
f. Suksesi fauna, pergantian alam binatang
2. Pengukuran Umur Mutlak
Kejadian
yang dialami bumi sepanjang sejarahnya sulit sekali diketahui secara pasti
karena jauh sebelum ada manusia bumi sudah ada. Oleh karena itu penentuan umur
bumi dengan menggunakan metode paling baik yang dimiliki sekarang kesalahannya
ada yang sampai 200 tahun.
Pengukuran
umur mutlak mulai dari yang paling sederhana adalah:
a. Pendinginan bumi, para ahli astronom
cenderung berpendapat bahwa bumi terbentuk dari akumulasi materi antara bintang
yang sifatnya dingin bukan dari materi panas.
b. Dengan mengukur kadar garam air laut,
bahwa garam yang terkandung di dalam air laut asalnya dari daratan yang terbawa
air sungai.
c. Dengan mengukur tingkat sedimentasi,
digunakan untuk mengukur batuan sedimen yang belum mengalami sedimentasi. Belum
mengalami lipatan dan patahan.
d. Mengukur tingkat erosi
e. Menghitung lingkaran pertumbuhan batang
pohon, batang pohon terlihat jelas akan lingkaran pertumbuhan pohon setiap
tahun.
f. Dengan metode radio aktif, metode ini
paling baik. Unsur radioaktif memancarkan sinar tertentu dengan lama penyinaran
tetap menurut hukum tertentu tanpa terpengaruh keadaan sekelilingnya.
Isotop
adalah atom dari unsur yang sama tetapi memiliki jumlah neutron yang beda dalam
intinya. Neutron adalah bagian dari inti atom yang tidak bermuatan tapi
mempunyai berat. Sinar alpha, inti ato helium yang mengandung 2 neutron dan 2
proton hingga muatan positif. Sinar beta, partikel elektron yang bermuatan
negatif. Sinar gama, radiasi energi berupa gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang sangat pendek.
Beberapa metode radioaktif:
1) Metode Uranium-Timah Hitam, uranium yang
tidak stabil berusaha mencapai kestabilannya dengan memancarkan sinar alpha dan
beta hingga berubah menjadi unsur yang stabil yaitu timah hitam.
2) Metode Potassium-Argon, dengan
membandingkan jumlah K yang masih sisa
dalam batuan A yang terbentuk, maka
unsur batuan dapat di hitung kelemahannya argon berwujud gas.
3) Metode Rubidium-Strontium, dengan
memancarkan partikel elektron dengan waktu paruh 47 milyar tahun.
4) Metode karbon
5) Fission Track Dating, berdasarkan dari
hasil radiasi unsur radioaktif berupa bercak-bercak.
6) Keterbatasan/ kritik terhadap metode
radioaktif
Beberapa
metode seperti uranium-timah hitam, potasium-argon, rubidium-stristrontium,
dapat di kritik karena unsur radioaktif telah ada batuan sejak batuan
terbentuk, serta tidak ada ambahan maupun pengurangan selama proses transmutasi
inti berlangsung.
Akhirnya
para ahli menyusun suatu daftar saat terbentuknya kejadian alamiah penting
seperti:
· Bumi mulai terbentuk sekitar 4,5 milyar
tahun lalu.
· Massa batuan yang meluas di bumi sekitar
3,5 milyar tahun yang lalu.
· Adanya fosil sekitar 3,3 milyar tahun
lalu.
· Berlapisnya fosil record bersamaan dengan
periode kambrium, sekitar 600 juta tahun lalu.
3. Tarikh Geologi
Sebelum orang berhasil menemukan skala mutlak, pada tahun 1877 di Eropa
orang berusaha menyusun tebal urutan terbentuknya batuan. Berdasarkan pada
perkembangan kehidupan di bumi seperti zaman paleozoikum, mesozoikum,
cainozoikum.
Setelah berkembang dan digunakan sampai sekarang dalam tarikh geologi.
Waktu geologi dinyatakan dengan beberapa skala yaitu era (massa), periode
(zaman), epoch (kala), age (waktu).
Batuan yang terbentuk dalam setiap skala waktu geologi dibuatkan pula skala
batunya sebagai berikut:
a. Graup, formasi batuan yang terbentuk
selama kurun waktu era tertentu.
b.Sistem, batuan yang terbentuk selama kurun
waktu periode tertentu.
c. Sery, formasi batuan yang terbentuk selama
kurun waktu epouch tertentu.
d. Stage, formasi batuan yang terbentuk
selama kurun waktu age tertentu.
Tarikh geologi kemudian dilengkapi dengan skala waktu mutlak sejalan dengan
pengembangan penemuan baru.
PENUTUP
Bumi merupakan tempat makhhluk hidup untuk
mengembangkan diri. Bumi mempunyai gaya gravitasi. Gravitasi bumi dibagi
menjadi 2, yaitu gravitasi katulistiwa dan kutub. Struktur bagian dalam bumi dapat dibagi
atas gravitasi bumi, kemagnetan bumi dan seismik. Bumi teriri dari 3 lapisan yaitu kerak bumi,
selimut bumi dan inti bumi. Materi penyusun bumi terdiri dari materi
padat yang disebut batuan, dan batuan tersusun dari mineral. Mineral bumi juga mengalami prosese-proses
tektonisme yang berupa gempa ataupun gunung meletus.
Waktu adalah periode selama suatu proses
berlangsung, terjadi perubahan-perubahan atau terjadi suatu rangkaian kejadian
yang tidak dapat dirubah lagi. Karena akan pentingnya waktu, maka para
ahli geologi berusaha dengan segala kemampuan menafsir dan menghitung umur
bumi, umur unit-unit batuan, dan semua kejadian yang berhubungan dengan bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Buranda,JP.2000.Geologi Umum.Malang:Laboratorium
Geografi UM.
Utaya,Sugeng.2000.Geologi Lingkungan dan Sumberdaya.Malang:Laboratorium
Geografi UM.